Deskripsi Buku
Judul Buku: Petunjuk Teknis Budi Daya dan Pengolahan Talas Varietas Beneng
Penulis: Pepi Nur Susilawati dkk.
Penerbit: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Kota terbit: Serang
Tahun terbit: 2021
Link akses: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13834
Resensi Buku
Talas beneng (Xanthosoma undipes K. Kock) sebelumnya hanya dikonsumsi secara langsung dengan cara direbus atau digoreng. Kemudian pada tahun 2007 talas beneng dikenal dan dieksplorasi. Tanaman yang tumbuh dengan baik di area kaki Gunung Karang Kabupaten Pandeglang ini berbeda dengan jenis talas lainnya karena umbinya yang besar dan berwarna kuning. Pada saat ini, pengembangan umbi talas beneng diarahkan menjadi olahan tepung untuk memenuhi kebutuhan industri pangan seperti kue bolu dan produk sejenis. Selain itu, daunnya dimanfaatkan menjadi bahan baku rokok herbal dan diekspor ke Australia, Selandia Baru, Singapore, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya.
Buku ini memuat informasi sejarah, karakteristik, budi daya dan pengolahan talas beneng. Sejarah tanaman ini dimulai dari tanaman liar sampai menjadi tanaman yang telah diekplorasi. Pada bahasan karakteristik, diuraikan ciri-ciri morfologi dan sifat-sifat kimia talas beneng.
Pada bagian budi daya talas beneng diuraikan syarat tumbuh tanaman. Tanaman talas beneng dapat tumbuh optimal pada suhu 27-30,7 °C, kelembaban 60-80 %, curah hujan 2500 – 2800 mm/tahun dan intensitas naungan 50 – 60 %. Jenis tanah yang disukai adalah tanah latosol, liat berpasir, bahan organik dan mikro organisme tanah tinggi. Selain itu disampaikan penyiapan benih yang bersumber pada huli, umbi batang, dan umbi mini. Mata tunas ditumbuhkan pada bedengan, setelah tumbuh dan memiliki 2 – 3 daun kemudian dipindahkan dalam polybag.
Lahan yang akan ditanami diolah sederhana dan diberikan 5 – 6 ton/ha pupuk kandang atau pupuk kompos. Lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm, kedalaman 20 cm, dan jarak tanam 1-1.5 m x 1-1.5 m serta ditambahkan 1 kg pupuk kandang atau pupuk kompos per lubang. Talas beneng ditanam pada bulan Oktober - November dengan kedalaman 4 – 5 cm untuk benih huli dan 5 – 10 cm untuk benih mata tunas.
Pemupukan POC diberikan ketika tanaman mulai berumur 3 bulan, setiap 3 bulan. Pemeliharaan talas beneng meliputi kecukupan air dan kebersihan lahan dari gulma. Hama, penyakit dan pengendaliannya juga disampaikan dalam buku ini baik selama penanaman maupun pascapanen dengan cara kultur teknik, fisik dan hayati. Panen umbi talas dilakukan setelah tanaman berumur 8 – 12 bulan dengan berat 2,4 – 15 kg. Panen dilakukan dengan mengangkat seluruh bagian tanaman dan dipotong menjadi tiga bagian. Bagian atas dan bawah digunakan sebagai benih tanaman sedang bagian tengah digunakan sebagai sumber tepung.
Pengolahan talas beneng meliputi pemrosesan umbi menjadi tepung dan pengolahan tepung menjadi olahan dalam bentuk cake beneng, kroket beneng, kue kering beneng, dan bubur beneng manis. Uraian olahan meliputi bahan dan cara pembuatannya.
Buku ini memuat informasi yang berbeda dengan buku teknologi pertanian lainnya karena buku ini tidak saja memuat informasi tentang budi daya namun juga pengolahan hasil yang menjadikan buku ini komprehensif. Sebagai petunjuk teknis, buku ini sudah memberikan informasi yang diperlukan pembacanya untuk menjadi panduan dalam budi daya talas beneng. Bahkan perjalanan talas beneng dari tanaman liar menjadi tanaman budi daya yang ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan menjadi kelebihan tersendiri buku ini. Walaupun telah lengkap informasinya, sebagai petunjuk tenis buku ini miskin ilustrasi yang dibutuhkan untuk memperjelas deskripsi informasinya. (BEWE2022)