Cabai merupakan salah satu komoditas utama tanaman hortikultura yang sudah sangat dikenal masyarakat. Harga cabai cukup sering berubah-ubah bergantung pada pasokan dan kebutuhan masyarakat. Pada hari besar tertentu harga cabai melonjak naik. Namun, ketika panen raya harganya turun drastis sehingga petani menjual dengan harga pasar yang tentunya dapat merugikan petani.
Rasa pedas dari cabai disebabkan oleh kandungan capsaisin yang ada di dalamnya. Kandungan ini dipercaya dapat mengendalikan penyakit kanker. Selain capsaisin, cabai juga mengandung vitamin C yang tentunya sangat bermanfaat bagi tubuh.
Makanan masyarakat Indonesia umumnya tidak dapat lepas dari pedasnya cabai. Bahkan, sekarang bermacam-macam masakan sengaja dibuat dengan berbagai tingkat kepedasan, seperti nasi goreng pedas, ceker pedas, dan mi pedas (mi ramen).
Untuk mengantisipasi kerugian petani pada saat panen raya karena harganya anjlok dan tingginya harga cabai ketika pasokan berkurang, perlu dilakukan upaya tertentu. Salah satu upayanya adalah mengawetkan dan mengolah cabai menjadi produk yang tahan lama. Produk tersebut dapat berupa cabai kering, bubuk, pasta, atau olahan lain.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan:: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9782