ABSTRAK
Limbah ulat sutera merupakan bahan yang bermanfaat sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai. Tujuan pengkajian adalah untuk mengetahui pengaruh limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kajian dilaksanakan di Desa Labokong, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng pada bulan Juni-September 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan kombinasi pemberian pupuk an organik dengan limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati dengan susunan perlakuan: (1) 300 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (2) 300 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (3) 250 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (4) 250 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (5) 200 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (6) 200 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; dan (7) 300 NPK Pelangi (sebagai kontrol). Hasil tanaman kedelai tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk NPK Pelangi 250 kg ha-1 + 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu 1,67 t ha-1 dan hasil terendah diperoleh pada perlakuan pupuk NPK Pelangi 300 kg ha-1 (kontrol) yaitu 1,27 t ha-1. Keuntungan tertinggi diperoleh pada perlakuan NPK Pelangi 250 kg ha-1 + 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu Rp6.720.000, dengan R/C ratio 3,04
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan