Judul Buku : Notes Sur Bornéo
Penulis : J. Noble
Penerbit : Imprimerie Paul Brodard
Tahun Terbit : 1921
Jumlah halaman : 88
Link akses : http://kikp.pertanian.go.id/pustaka/opac
Resensi
Buku ini merupakan salah satu koleksi antikuariat Indonesiana berbahasa Prancis yang dimiliki Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Buku yang memuat hasil studi, terutama dalam rangka pembangunan rel kereta api dan trem ini, telah menunjukkan perbedaan yang mendalam mengenai situasi ekonomi Kalimantan pada masa lalu dan masa kini.
Pada awalnya Kalimantan digambarkan sebagai negeri yang penduduknya mengalami kemiskinan. Penduduknya juga kecewa terhadap kondisi pertanian, pertambangan, dan politik. Pada saat ini, perubahan telah terjadi, penduduknya yang pekerja keras telah mengalami kemakmuran. Tanpa dukungan pemerintah atau modal Eropa, Kalimantan telah berubah menjadi negara budaya yang setara dengan “insulindia” (negara bekas jajahan kolonial Eropa di Asia Tenggara) yang paling berkembang.
Dalam buku ini disampaikan informasi geografis Kalimantan, penduduk asli dan informasi lainnya. Pembahasannya meliputi Kalimantan bagian barat dan bagian selatan yang merupakan dua kawasan penduduk dan dipisahkan oleh barisan pegunungan yang membentang dari barat daya ke timur laut.
Buku ini terdiri atas empat bab. Bab pertama menguraikan tentang Kalimantan yang menjadi wilayah jajahan Belanda. Dalam bab ini disampaikan secara rinci Kalimantan secara umum, eksplorasi yang dilakukan, dan Suku Dayak sebagai penduduk asli Kalimantan. Pada bab dua, disampaikan uraian mengenai Kalimantan Barat yang meliputi wilayah, statistik kependudukan, administrasi, sekolah, penduduk asing melayu dan timur, iklim, tinjauan, dataran dan dataran tinggi, aliran air, jalan, pelabuhan, perikanan, pertambangan, dan tumbuhan Kalimantan.
Bab tiga mendeskripsikan informasi tentang Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur mengenai daerah, statistik kependudukan, administrasi, iklim, ringkasan, dataran dan ketinggian, sungai, jalan setapak, pelabuhan, hutan, tambang perkebunan, tanaman dan industri asli Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Bab terakhir menguraikan perjalanan Henri Lallement, seorang penjelajah bangsa Prancis yang melakukan perjalanan ke pedalaman Kalimantan pada periode Februari 1912 – Juni 1913.
Buku Notes Sur Bornéo mempunyai kelebihan dalam menguraikan keadaan Kalimantan pada masa awal abad ke-20 dari berbagai perspektif. Gambar-gambar juga disertakan untuk memberikan ilustrasi yang lebih jelas kepada pembaca. Hanya saja, buku ini diterbitkan dalam Bahasa Prancis yang kebanyakan masyarakat Indonesia tidak banyak yang memahaminya. (BeWe2022)
Link akses katalog: http://kikp.pertanian.go.id/pustaka/opac
Akses lengkap buku dapat diperoleh di: Layanan PUSTAKA Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor