Sampai saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, namun Kementerian Pertanian tetap harus mengawal kegiatan pertanian agar bahan pangan untuk masyarakat tetap tersedia. Kementerian Pertanian, di antaranya melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) terus mengawal kegiatan pertanian di lapangan. Kali ini dengan dengan kemasan Virtual Literacy (VL) "Live Panen Padi Sawah bersama Kelompok Tani Sidomukti, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo" melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementan pada 11 Mei 2020.
VL Live Panen Padi Sawah dibuka oleh Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang dalam kesempatan ini juga menyemangati para penyuluh dan petani dalam menyiapkan pangan untuk negeri meski dalam masa pandemi Covid-19. Ia meminta kepada penyuluh yang berada di lapangan dapat melaporkan kegiatan lainnya seperti pekarangan pangan lestari (P2L), pertanian masuk sekolah, serta gerakan tiga kali ekspor. Selanjutnya ia berharap agar Kelompok Tani (Poktan) Sidomukti tetap produktif selama masa pandemi ini. Segera persiapkan tanam untuk mengejar masa tanam.kedua di penghujung musim penghujan. Retno juga mengajak petani untuk menyampaikan permasalahan yang dirasakan di lapangan untuk dicarikan solusinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Netty Harjianti menyampaikan bahwa setiap bulan ada kegiatan tanam dan panen di Sukoharjo. Ia mengungkapkan bahwa panen padi di Sukoharjo sampai Mei 2020 ini seluas 18.653 hektare. Rata rata produktivitas 69,19 kw/ha GKG atau 8 ton/ha GKP. "Kabupaten Sukoharjo bisa menghasilkan 123.060 ton padi atau setara dengan 83.889 ton beras. Ada surplus 60.567 ton sehingga dapat mengirim ke daerah lain,” ungkapnya. Selanjutnya ia menyampaikan bahwa benih padi yang ditanam adalah varietas unggul tahan wereng (VUTW) seperti Inpari, IR 64, Sunggal, Way apoburu, dan Ciherang yang bersertifikat label SS.
Kemudian ia menjelaskan bahwa selain padi, meskipun hanya dalam luasan yang terbatas ada petani yamg menanam bawang merah dan melon serta beberapa di anataranya juga ada yang menanam kedelai dan kacang tanah. Sementara Kelompok Wanita Tani (KWT) juga telah memanfaatkan lahan pekarangan untuk produksi pangan. “Kegiatan pangan lestari di Kabupaten Sukoharjo difasilitasi oleh Bupati dengan memberikan bantuan sebesar 30 juta/tahun untuk benih yang disebarkan melalui kelompok wanita tani,” ujarnya.
Penanggung jawab pendampingan program Kementan Provinsi Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Hortikultura yang diwakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik mengapresiasi kegiatan yang digelar PUSTAKA. Menurutnya dengan pemanfaatan teknologi informasi, pengawalan kostratani khususnya wilayah binaan PUSTAKA tetap dapat terselenggara dengan baik dam produktif selama pandemi Covid -19.
Sebanyak 50 node terhubung pada VL kali ini dengan peserta para petani Poktan Sidomukti, Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Sukoharjo, PPL Kab. Sukoharjo, PPL BPP Grogol, BPP Delanggu, BPP Trucuk, Kepala Desa Parangjoro. Selama siaran langsung diperlihatkan aktivitas Poktan Sidomukti yang sedang melakukan panen padi sawah dengan combine harvester di lahan seluas 53 hektar. Kegiatan panen akan berlangsung selama dua hari. Berdasarkan hasil ubinan, diketahui bahwa produktivitas padi hasil panen adalah 8,8 ton/ha GKP dengan harga jual GKP adalah 7.700-7.800 ribu/kg.