Rabu, 6 November 2024, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) kembali menyajikan Virtual Literacy (VL) Agriculture Live in Action. VL kali ini bertema Agroliterasi: Inovasi Layanan Literasi Pertanian.
VL ini merupakan kolaborasi antara PUSTAKA dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang. Liputan secara langsung dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Taman Agro Inovasi Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP) yang berada di Bogor dan Taman Baca Masyarakat (TBM) “Rizky Amaliah” di Desa Buntu Sarong, Kab. Enrekang.
Dalam sambutannya, Suparman, kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang, menyambut baik kegiatan VL ini. Ia juga mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan menerapkan teknologi pertanian di lapangan.
Sedangkan Kepala PUSTAKA, Muchlis, mengungkapkan kegiatan VL merupakan salah satu layanan literasi kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu metode yang digunakan oleh PUSTAKA untuk memberikan literasi pertanian kepada masyarakat agar dapat memperoleh informasi dengan media yang lebih luas. Agriculture Live in Action merupakan layanan informasi yang menampilkan kegiatan literasi dan informasi pertanian langsung dari lapang.
Pustaka menerapkan konsep text to context, informasi yang ada di perpustakaan dan sumber lainnya diterapkan langsung dilapangan. Praktik baik yang ditampilkan saat virtual literasi menampilkan Taman Agro Inovasi sebagai rujukan untuk kegiatan urban farming. Haryo Radianto, Ketua kelompok Substansi penerapan dan Pengelolaan Standardisasi Instrumen Pertanian, menjelaskan perpustakaan BBPSIP telah menerapkan konsep text to context. Perpustakaan BBPSIP telah terakreditasi dan melakukan sinergi dengan Taman Agro Inovasi. Teknologi pertanian yang diterapkan dalam kegiatan urban farming disinergikan dengan informasi yang ada di perpustakaan.
Irsan, Pustakawan Enrekang, menerangkan konsep literasi yang telah dilakukan di Kabupaten Enrekang. Praktik dari Bapak Enggus, petani sekaligus penggiat TBM di Enrekang telah menjadi contoh penerapan literasi di lapangan. Enggus berhasil meliterasi masyarakat untuk berkunjung ke TBM mencari informasi. TBM dimanfaatkan untuk memberi solusi permasalahan pertanian di lingkungannya. Konsep TBM sebagai sarana pusat informasi dan kegiatan keterampilan telah menampakkan hasilnya dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.(JA)