Sumber pangan yang ada di Indonesia semua berasal dari tanah, dengan adanya campur tangan manusia maka jadilah pertanian, karena itu Museum Tanah hadir dan di launching pada Desember 2017 lalu, dengan kondisi sebagai negara agraris, maka sebaiknya kita semua tahu bagaimana pangan hadir di hadapan kita dan kita konsumsi setiap hari, ungkap Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati ketika menyambut kehadiran peserta diklat PIM IV Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di Museum Tanah, 21/02/2019
Lebih lanjut Leli Menjelaskan meski saat ini sudah di era digital, dengan icon generasi millenial sebagai objeknya namun tetap seluruh lapisan masyarakat memerlukan pangan, ujarnya. kemudian ia menambahkan bahwa pangan menjadi target salah satu kebijakan pembangunan, dimana kedaulatan pangan menjadi tujuannya, ”saat ini yang dibicarakan adalah pangan, harus tahu asal usulnya, maka akan hadir Museum Pertanian,” ujarnya
“Museum Tanah dan Pertanian, merupakan wilayah kerja dari Pustaka Kementerian Pertanian, Tambah leli. Rencananya akan launching Museum Pertanian di area gd C dan D saat ini masih dalam proses untuk launching bulan Maret mendatang, di dampingi Kabag Umum, kabag perpustakaan, serta kepala Museum, Leli mengungkapkan bahwa spesialisasi fungsional Pustaka Kementerian Pertanian adalah Pustakawan,
Para Pustakawan memiliki tugas tambahan mengelola museum, diharapkan pengetahuan para Pustakawan bertambah, mereka harus mencari referensi untuk membuat narasi story line tentang museum. Selain itu, tambah leli, Pustaka juga memiliki program library tour, Perpustakaan yang kami miliki adalah perpustakaan pertanian. “kami memiliki buku-buku antiquariat sejak jaman belanda mengenai pertanian, selain itu ada juga aplikasi itani dan repository,” ujarnya
Kunjungan Peserta Diklat Pim IV Kominfo terdiri dari 7 unit kerja esselon 1 dan 4 UPT daerah lingkup kominfo, para peserta akan melaksanakan visiting untuk menambah wawasan kebangsaan, serta visitasi inovasi, visit dilaksanakan selama 3 hari, kemudian para peserta akan branch marking, jumlah peserta yang berkunjung sebanyak 51 orang.