Kementerian Pertanian melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) berpartisipasi dalam pameran Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-39 yang digelar oleh IKAPI dan BEKRAFT pada 4-8 Agustus 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Pada pameran kali ini PUSTAKA menghadirkan berbagai layanan informasi pertanian dalam bentuk perpustakaan digital dan konvensional. Berbagai macam materi informasi dalam bentuk CD, buku tercetak dan leaflet dapat dimiliki pengunjung secara gratis.
Para pengunjung yang terdiri atas mahasiswa, guru, dosen, dokter serta masyarakat umum lainnya yang sengaja berkunjung terlihat sangat antusias. ”Ini merupakan salah satu cara kami memberikan layanan literasi informasi teknologi pertanian kepada masyarakat,” ungkap Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang hadir dalam pembukaan IIBF 2019.
Pameran ini dibuka resmi oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan. Dalam sambutannya, Anis menyampaikan bahwa saat ini gerakan literasi hanya menjadi sebuah program pemerintah, namun ia berharap ke depan juga menjadi sebuah gerakan bersama. “Pemerintah harus membuka diri, membuka pengaturan anggarannya agar bisa memfasilitasi tumbuhnya kegiatan-kegiatan masyarakat terkait literasi. Karena kegiatan literasi sekarang kebanyakan berjalan sendirian,” imbuhnya . “Mari sama-sama kita dorong gerakan literasi ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita bersama,” tambahnya.
“IIBF tahun 2019 ini merupakan kegiatan yang ke-39 kalinya, sebagai satu kegiatan dengan usia yg cukup panjang. Tapi bagi usaha untuk memajukan literasi rutenya masih lebih panjang lagi, diperlukan lebih dari 39 tahun untuk menggerakkan lietarasi di Indonesia,” ungkap Anis. Kemudian Anis menambahkan bahwa IIBF tahun ini yang berlangsung selama lima hari, mulai Rabu-Ahad (4-8 September 2019) mengusung tema “Empowering Creative People in a Creative Way” yaitu memberdayakan insan kreatif secara kreatif.
Selanjutnya, Anies menceritakan semasa menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tahun 2015 lalu, ia telah menetapkan sebuah program khusus bagi seluruh siswa yang disebut 15 menit membaca sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan literasi dalam membaca.
Terkait dengan usaha literasi, PUSTAKA sebagai perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia saat ini memiliki program Pustaka on the Spot sebagai salah satu usaha menjembatani invensi menuju inovasi dengan membuka mini perpustakaan sebagai pusat informasi dan edukasi pertanian tematik di daerah-daerah bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional, Pemerintah Daerah, maupun komunitas.