Keberlanjutan aksi dengan telah dilaksanakannya soft launching Pertanian Keluarga dalam Seminar Nasional HPS XXIX diwujudkan dalam kerjasama Pengembangan Pertanian Keluarga antara Kementerian Pertanian dengan 3 Propinsi yaitu Jambi, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara. Kerjasama tersebut merupakan salah satu usaha Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan keluarga di wilayah rentan rawan pangan.
Salah satu contoh riil pemanfaatan keragaman sumberdaya pangan lokal terdekat sekaligus potensi peningkatan sumber pendapatan keluarga secara berkelanjutan ini, prototipenya diwujudkan di area gelar teknologi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di KWT "Maju Bersama" di Desa Pudambu, Kec. Angata Kab Konawe Selatan. Di KRPL tersebut selain beragam tanaman sayuran dan aneka umbi juga dilengkapi ternak ayam dan ikan serta dilengkapi Kebun Benih Induk untuk keberlanjutannya. Gelar teknologi KRPL merupakan bagian dari model pertanian keluarga yang pada pembukaan peringatan Hari Pangan Sedunia 2 November 2019 mendapat perhatian khusus dari Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian menggandeng FAO serta negara sahabat dan stakeholders terkait untuk bersama-sama memajukan pertanian serta meningkatkan produksi pangan nasional.
Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari menjelaskan bahwa peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan keluarga dapat memanfaatkan area terdekat di pekarangan rumah untuk produksi tanaman pertanian maupun ikan dan ternak termasuk konsep aquaponik yang memadukan kolam ikan dengan tanaman. Dengan demikian ternak dan ikan semakin memperkaya sumber pangan dan nutrusi kekuarga selain mendorong terciptanya kegiatan produktif lain untuk sumber pendapatan keluarga.
Untuk mengenalkan pertanian sejak dini kepada generasi muda, dalam sambutan pembukaan HPS XXXIX, Mentan juga mencanangkan “Pertanian Masuk Sekolah”. Terkait dengan rencana tersebut, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian sudah mulai mengenalkan pertanian kepada generasi muda sejak usia dini melalui literasi informasi pertanian kepada siswa sekolah termasuk kegiatan kerjasama pemanfaatan layanan perpustakaan dan pendirian taman baca di dekat pemukiman masyarakat yang targetnya selain petani juga anak sekolah.
Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari hadir dalam memberikan dukungan dan motivasi sehingga literasi informasi teknologi pertanian dapat sampai kepada masyarakat. Salah satu bentuk dukungan PUSTAKA dalam kegiatan gelar teknologi HPS XXXIX 2019 untuk model pertanian keluarga adalah dengan memberikan buku-buku penunjang terkait pangan lokal dan pangan keluarga seperti buku teknologi vermikomposting limbah organik kota, vertiminaponik, teknologi pengomposan limbah organik, fortifikasi produk olahan daging kelinci, pedoman budidaya ternak kelinci, serta budidaya okra dan kelor dalam pot. Selain itu juga bekerjasama dengan Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, menerjunkan tim untuk mengawal implementasinya di lapangan.
Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Pudambu Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Emilian mengungkapkan bahwa buku-buku yang diberikan PUSTAKA sangat bermanfaat dan mempercepat proses prakteknya di lapangan bersama Tim Pendamping. Salah satu buku yang ia rasakan manfaatnya adalah buku mengenai pupuk organik dan buku tentang akuaponik/vertiminaponik.
Sementara itu penyuluh pertanian dari Kecamatan Konawe, Imelda menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Konawe menanam kakao dan sayuran. Ia berharap agar ada sebuah momen dimana ia beserta para petani dipertemukan dengan peneliti-peneliti yang mengerti mengenai budidaya kakao dan sayuran. Selanjutnya ia mengapresiasi Kementan yang telah memberikan buku buku sebagai sumber ilmu yang bermanfaat dan turut mengawalnya dalam mewujudkannya.
Di sela-sela diskusi dengan Tim KWT, Kepala PUSTAKA sempat bertemu dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk bekerjasama lebih lanjut dalam pengembangan perpustakaan pertanian berbasis inklusi sosial untuk percepatan literasi informasi pertanian dan implementasinya di lapangan khususnya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan petani. Selain itu Kepala PUSTAKA juga bertemu dengan delegasi dari Negara Armenia, para delegasi sangat antusias berdiskusi mengenai peningkatan pangan keluarga.