Aksi Tim PUSTAKA “on the Spot” sudah mulai bergerak ke sejumlah lokasi, berbagai persiapan dilakukan, mulai dari identifikasi informasi kebutuhan sampai tempat menyimpan koleksi. Di bawah komando Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari atau yang akrab dipanggil Retno SHM, dalam rapat rutin, ia menugaskan stafnya untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang akan menjadi target berdirinya perpustakaan mini pada 14 Agustus 2019.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Desa Ciaruten Kabupaten Bogor, diterima langsung oleh Lurah Desa Ciaruten. Tim Pustaka mempersiapan kebutuhan koleksi yang harus dilengkapi. Desa Ciaruten sudah memiliki rumah baca yang biasa dikunjungi siswa Sekolah Dasar, rumah baca tersebut dikelola oleh Karang Taruna bekerjasama dengan mahasiswa KKN, namun kondisi saat ini masih perlu penambahan koleksi, utamanya terkait informasi pertanian sesuai kebutuhan mendukung kegiatan pertanian di kawasan tersebut yang dominan untuk hortikultura sayuran dan kakao.
Kemudian ada juga tim yang berkunjung ke Dinas Pendidikan Kota Bogor, yang disambut langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Jana Sugiana, ia berharap agar PUSTAKA dapat menyosialisasikan literasi informasi ke seluruh sekolah mulai dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Bogor. Potensi sekolah yang ada di Bogor sekitar 371 sekolah negeri dan swasta untuk SMP dan SMA. Edukasi dan literasi informasi pertanian diharapkan memotivasi generasi milenial untuk cinta dan terjun di bidang pertanian. Gayung bersambut bersamaan dengan kunjungan tersebut hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, Yosep ke Gedung Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital (P3D) di Jl. A.Yani 70 serta Kantor PUSTAKA pusat di Jl. Juanda 20. Dalam kunjungan tersebut Yosep menyampaikan rencana Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk berkolaborasi dengan PUSTAKA, Kementerian Pertanian dalam menggelar workshop literasi informasi untuk guru SMP se-Kota Bogor. Rencananya workshop tersebut akan mengundang 120 orang peserta. Menurut Yosep, peserta workshop yang berprofesi sebagai guru merupakan perintis gerakan literasi sekolah.
Sementara itu, tim lainnya bertugas ke perpustakaan Sekretariat Balitbangtan untuk menyiapkan perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kemudian di Taman Baca PUSTAKA Darmaga dilakukan penataan buku dan pembersihan buku-buku dari debu serta penyemaian bibit pakcoy dan selada sebagai wahana edukasi bagi anak-anak.