Pernah mencoba kefir yang rasanya asam menyegarkan ? kefir merupakan minuman segar mirip yogurt olahan susu sapi yang di proses melalui fermentasi susu pasteurisasi. Pengolahan kefir menggunakan bantuan starter berupa butir atau biji kefir yang berbentuk butiran-butiran putih atau krem yang membentuk koloni mikrobia dengan beberapa jenis bakteri dan beberapa jenis ragi/khamir non patogen.
Kefir rasanya sedikit asam dan sedikit beraroma alkohol/soda, mengapa demikian? Hal itu disebabkan karena bakteri yang ada pada kefir berperan menghasilkan asam laktat dan komponen flavor, sedangkan ragi menghasilkan gas asam arang (CO2) dan sedikit alkohol yang membuat rasa lebih segar dan kombinasi CO2-alkohol yang menimbulkan sensasi seperti soda.
Minuman ini berasal dari pegunungan Kaukasus Rusia, mengandung sedikit alkohol (0,5-2,5%), Co2, vitamin B, diasetil, asetaldehid, air, lemak, protein, abu serta laktosa, komponen dan komposisi pada kefir tergantung dari jenis mikroba starter, suhu, lama fermentasi serta bahan baku yang digunakan. Bahan baku susu yang berkadar lemak tinggi menghasilkan produk kefir dengan kadar lemak yang tinggi, dan sebaliknya penggunaan susu skim menghasilkan kefir dengan kadar lemak yang rendah. Banyak sedikitnya asam laktat dan kadar alkohol kefir sangat dipengaruhi oleh kadar laktosa bahan baku, jenis mikrobia starter dan lama waktu fermentasi. Bagi penderita ”lactose intolerrant” yang tidak tahan terhadap laktosa, kefir cocok dijadikan minuman karena laktosanya telah dicerna menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase dari mikrobia dalam kefir grain.
Disamping itu, kefir juga dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat menyembuhkan beberapa penyakit metabolisme seperti diabetes, asma, dan jenis tumor tertentu, walaupun penelitian secara ilmiah tentang hal itu belum dilakukan. konsumsi kefir dianggap penting karena kemampuan probiotik dan peranan sebagai penunjang kesehatan. Kefir digunakan secara luas di rumah sakit dan sanatorium sebagai makanan bagi pasien yang mengalami gangguan pencernaan, arteriosclerosis, kelainan metabolisme seperti tekanan darah tinggi, dan digunakan untuk makanan bagi anak-anak kecil. (Sumber : Balitbangtan)
Info terkait