Program PAT (Perluasan Areal tanam) melalui Pompanisasi yang sedang gencar dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah berlangsung selama beberapa pekan. Setelah Jawa Tengah, kini giliran Jawa barat mendapat bantuan pompa untuk Gapoktan. Penyaluran bantuan pompa dilakukan pada apel pompa Siaga Brigade Alsin pada 7 Mei 2024 di Bandung Jawa Barat.
Sebagai penanggung wilayah Propinsi Jawa Barat, Kepala Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian beserta tim siap mendukung program Kementan, kehadiran tim PUSTAKA tentu untuk mengawal penyerahan bantuan pompa yang selanjutnya akan disalurkan ke wilayah pendampingan. Kabupaten Ciamis dan Pangandaran merupakan wilayah yang mendapat bantuan pompa tersebut.
Dalam Apel tersebut hadir Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menurutnya masalah pangan adalah masalah hidup matinya sebuah bangsa, “Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan daerah penghasil beras sehingga diharapkan dapat menekan impor dan menyelematkan Indonesia dari krisis pangan yang terjadi” ungkapnya.
“Khusus Jawa Barat kami apresiasi, ada 3 hal yang kami gerakan, yaitu pompa yang sudah existing harus segera dipasang, alsintan dan pompa baru.
“Pompa yang sudah digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Berdasarkan hitung-hitungannya, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan 15 triliun dalam satu tahun atau 150 triliun dalam 10 tahun,” ungkapnya.
Menurut Mentan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar yang dapat menghasilkan produktivitas di Indonesia. Karena itu, pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun.
Diketahui, Jawa Barat menerima bantuan pompanisasi sebanyak 10.000 unit dan akan didistribusikan ke 27 Kota/ Kabupaten. Diharapkan, bantuan tersebut mampu mengairi lahan tadah hujan sehingga mampu berproduksi sesuai apa yang diharapkan.
“Pompanisasi adalah solusi cepat untuk mengantisipasi el nino panjang yang sempat menurunkan produksi tahun lalu. Pemerintah juga tengah menyiapkan 10.000 hektare cluster pertanian modern yang nantinya sejajar dengan negara maju lainnya,” Tambahnya.
Sementara Itu Pangdam III Siliwangi mengajak jajaran Angkatan Darat, Dandim dan Kodim, untuk dapat membantu pendistribusian pompa, Menurutnya kondisi di lapangan, ada pompa yang belum di oprasionalkan.
“Mohon dapat di data oleh para dandim pompa yang belum beroperasi, “ ujarnya. Selanjutnya ia mengungkap bahwa di masa depan akan terjadi krisis pangan yang melanda dunia sehingga tidak memungkinkan impor, untuk itulah Indonesia harus bergerak agar tidak krisis pangan.
Sebagai tambahan informasi, wilayah Jawa Barat, telah mendapatkan bantuan dari Kementan pada 2019-2023 berupa Cultivator, Hand sprayer Pompa air Rice transplanter, Traktor roda dua, Traktor roda empat dan rehab jaringan irigasi. (TP)