Balai Penelitian Ternak (Balitnak) telah menghasilkan itik pedaging hasil seleksi dan persilangan antara itik lokal (Mojosari Putih) dan itik luar negeri (Pekin). Itik unggul yang diberi nama itik PMp ini merupakan itik dwiguna karena dapat menjadi penghasil daging atau telur. Itik PMp mampu mencapai bobot badan mendekati 2 kg/ekor pada umur 10 minggu. Rata-rata bobot karkas bersihnya mencapai 1,5 kg/ekor. Pada umur 3 bulan, itik PMp dapat mencapai bobot badan 3kg/ekor dengan bobot karkas bersih lebih dari 2 kg/ekor. Warna karkasnya putih bersih sehingg amenjadi salah satu daya tarik bagi konsumen.
Pemeliharaan itik PMp dibedakan menjadi dua tahap, yaitu tahap starter dan tahap finisher.Pemeliharaan itik pada tahap starterumur 1-3 minggu biasanya dilakukan dalam kandang khusus yang biasa disebut kandang indukan (brooder) yang diberi alat pemanas. Pada tahap finisher (umur 4-10minggu), itik dipelihara pada kandang litter atau kandang postal, dengan lantai beralaskan sekam padi,sampai siap dipotong.
Dengan adanya itik pedaging PMp, Indonesia mempunyai itik pedaging lokal yang dapat dikembangbiakan untuk memenuhi permintaan daging. Untuk memperbanyak populasi itik PMp, Balitnak memerlukan mitra yang dapat menghasilkan bibit itik niaga (final stock) untuk dibesarkan dan dipotong pada umur 10 minggu.
Informasi ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.36 No.1 Th. 2014. Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka.