Hasil padi pada musim tanam kedua pada lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, hanya mencapai 4 t/ha dengan keuntungan Rp 9,0 juta/ha. Namun, bila ditanami jagung hibrida, hasilnya di atas 8 t/ha dengan keuntungan Rp 16-17 juta/ha. Jagung hibrida yang ditanam adalah varietas Bima 3, Bima 19 URI, Pioneer 22, dan NK33 dengan produktivitas di atas 8 t/ha.
Analisis ekonomi menunjukkan pengembangan jagung hibrida varietas Bima 3 pada lahan sawah tadah hujan pada musim tanam kedua memberi keuntungan Rp16 juta/ha pada tingkat hasil 8,3 t/ha dengan harga jual jagung pipilan Rp2.700/kg. Varietas Bima 19 URI bahkan mampu berproduksi 8,5 t/ha dengan keuntungan hampir mencapai Rp. 17 juta/ha. Data ini membuktikan bahwa pengembangan jagung hibrida pada lahan sawah tadah hujan pada musim tanam kedua lebih menguntungkan dari pada padi.
Informasi ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian >> Vol.35 No.4 Th. 2013. Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka.[IF/FR]