Generasi millenial atau generasi muda merupakan ujung tombak keberhasilan pertanian masa depan, ditangan merekalah keberlangsungan pertanian di masa depan akan terwujud, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi ketahanan pangan. Generasi muda dinilai sebagai kunci pengembangan sektor pertanian, hal inilah yang mendasari mengapa museum tanah dan pertanian menentukan generasi millenial sebagai target sasarannya.
Museum yang telah di launching pada 22 April lalu kini sudah menunjukan geliatnya, rombongan demi rombongan datang silih berganti sebagian besar yang datang ke museum ini memang kalangan generasi millenial, museum ini memang instragramable dan sangat sesuai dengan karakter generasi muda, selain sarat dengan teknologi, koleksinya pun beragam.
Hal tersebut diakui oleh beberapa pengunjung yang datang ke museum ini, Aditia Mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta mengaku setelah berkunjung ke Museum Tanah dan Pertanian ia dapat mengenal pertanian di Indonesia seperti sejarah, kebijakan serta varetas komoditas pertanian yang ada di Indonesia, menurutnya museum ini memiliki fasilitas yang lengkap serta tempatnya pun sangat bersih. Selanjutanya mahasiswa UIN lainnya, mengajak generasi muda untuk dapat mengunjungi museum ini, “para generasi muda harus datang kesini karena disini kalian dapat melihat jenis kopi dari beberapa daerah di Indonesia", ujarnya bersemangat.
Kemudian pengunjung lainnya Mohamad Fadil mengungkapkan bahwa Museum Tanah dan Pertanian memiliki banyak manfaat, salah satunya mengetahui informasi mengenai sejarah dunia pertanian di Indonesia dari masa lampau, masa sekarang hingga masa depan, adanya informasi pertanian 4.0 serta teknologi baru pertanian modern.
Tidak hanya pengunjung dari dalam negeri, pengunjung internasional pun datang ke museum ini. Rombongan yang tergabung dalam SDGs and NRM Certification : Summer Course on applied Science For Sustainable Tourism yang diselenggarakan oleh IPB pun turut menggagendakan visit Museum Tanah dan Pertanian dalam kegiatannya.
Beberapa delegasi yang berhasil di wawancarai adalah Sida Rosida delegasi dari Malaysia, ia mengaku sudah empat kali ke Bogor namun baru kali ini berkunjung ke Museum Tanah dan Pertanian. Ia mengaku sangat kagum Indonesia memiliki ide membuat Museum Tanah dan Pertanian. Harapannya negaranya bisa membuat museum seperti ini. Kemudian ia pun menyarankan ke depan museum ini dapat diperbesar dan koleksinya dilengkapi.
Selanjutnya Airy dari Vietnam mengatakan museumnya sangat modern dan keren, ia sangat senang karena dapat mengetahui kondisi pertanian di Indonesia. Ia mengungkapkan jika ada kesempatan ia akan datang lagi.
Selanjutnya Nisrina Isabela delegasi dari Indonesia ia mengatakan bahwa Museum Tanah dan Pertanian sangat bagus, edukatif dan cocok untuk semua masayarakat tidak hanya mahasiswa pertanian. "Di museum ini kita dapat belajar lebih banyak mulai dari tanah dan sejarah pertanian Indonesia, kontennya sudah cukup lengkap", ujarnya.
Kemudian ia berharap museum ini tetap terjaga kualitasnya agar tidak banyak konten yang rusak sehingga dapat dinikmati jangka panjang oleh pengunjung. Semua delegasi mengatakan museum ini mengagumkan mereka senang karena dapat mempelajari jenis tanah tradisi pertanian di Indonesia, serta berbagai macam teknologi pertanian yang ada di Indonesia.