Duta Putra Putri Padi 2018 Ajak Generasi Millenial Kunjungi Perpustakaan Digital
Sebagai perpustakaan pertanian terbesar tingkat nasional, Pustaka Kementerian Pertanian terus berinovasi untuk dapat menyampaikan pengetahuan pertanian kepada masyarakat, berbagai strategi dilakukan salah satunya adalah berpartisipasi pada pameran dalam rangka memperingati hari Krida Pertanian (HKP) ke-47 yang digelar pada 4-5 Juli 2019 di Halaman kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor.
Stand Pustaka ramai dikunjungi salah satu pengunjung yang hadir adalah Duta Putra Putri Padi Jawa Barat 2018, Fasha Maulana. Pada kesempatan tersebut Fasha mengajak generasi millenial untuk dapat mengunjungi perpustakaan digital. Menurutnya sangat disayangkan jika generasi millenial tidak tahu dunia pertanian karena pertanian merupakan jantung kehidupan negara Indonesia “kita harus memanfaatkan fasilitas yang telah disiapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.” serunya bersemangat,
Kemudian Fasha juga berpesan kepada generasi millenial agar mau jadi petani “Jangan berfikir pertanian itu kotor, sekarang pertanian keren, saat ini sudah banyak sekali teknologi pertanian yang bisa kita adobsi dalam keseharian kita seperti urban farming,” ungkap Fasha.“Jangan ragu untuk bertani karena bertani merupakan hal yang luar biasa,” ujarnya.
Pustaka Kementerian Pertanian menghadirkan materi promosi perpustakaan digital, hasil inovasi Kementerian Pertanian, serta Museum Tanah dan Pertanian
Pameran HKP diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari KTNA, Instansi pemerintah dan swasta yang berada di wilayah Kabupaten Bogor, Kegiatan HKP tersebut, di buka oleh Bupati Bogor Ade Yasin, dalam sambutannya Ade mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten termaju tingkat nasional.”Kami ingin petani Bogor maju, tidak hanya berbentuk sayur dan buah tetapi juga mengolahnya menjadi produk olahan” ujar Ade.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemda Bogor berkeinginan untuk membranding produk olahan hasil petani yang menjadi icon Kabupaten Bogor, seperti lapis talas sangkuriang misalnya yang merupakan hasil olahan Kota Bogor, padahal komoditas talasnya di pasok dari Kabupaten Bogor. Ia berharap Kabupaten Bogor bisa memiliki hasil olahan produk pertanian yang menarik.
Kabupaten Bogor juga memiliki komoditas padi, ia berharap agar masayarakat Bogor dapat membeli beras 'Beras Carita Makmur', yakni produksi beras asli petani Kabupaten Bogor. harus bantu untuk membeli secara rutin setiap bulan hasil panen dari petani kita. Ini kan secara perlahan akan menjadi kebiasaan. Saya harapkan ada komitmen juga dari ASN," tuturnya.
Selanjutnya, Ade juga menyoroti persoalan tengkulak menurutnya, salah satu cara memerangi tangkulak di Kabupaten Bogor antara lain, dengan cara menekankan pada jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk berkomitmen mendukung para petani Bogor.
Ade berharap ada sinergitas antara petani dengan Pemkab Bogor, sehingga akan semakin solid. “kami bertekad mengurangi tengkulak dengan cara membela dan beli produk petani," ujar Ade.