Program PAT pompanisasi merupakan upaya Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi darurat pangan sebagai dampak el-nino. Mendukung kelancaran program PAT melalui Pompanisasi, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) menggelar Bimbingan Teknis Pelaporan Data PAT Pompanisasi bagi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Kabupaten Cilacap pada 2 Mei 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi agar para petugas di lapangan dapat mengidentifikasi dan melaporkan data yang valid. Diharapkan dengan kesamaan persepsi dapat membantu para peserta dalam memahami cara pengisian laporan. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 18 orang yang merupakan perwakilan BPP lingkup Kabupaten Cilacap.
Kegiatan bimtek tersebut dibuka oleh kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Ir. Susilan. Dalam arahannya, Kepala Dinas mengungkap bahwa pelaporan PAT di daerahnya masih rendah. Ia juga menginformasikan bahwa Kabupaten Cilacap mendapatkan bantuan 116 unit pompa dari Kementerian Pertanian, diharapkan bantuan tersebut dapat meningkatkan capaian realisasi.
Selanjutnya, Susilan berpesan kepada para koordinator BPP agar segera menggunakan pompa bantuan tersebut dan mendistribusikannya kepada seluruh desa yang telah lulus verifikasi. Ia mengharapkan data harus ada kenaikan, semoga bisa tercapai.
Selain itu, Susilan juga mengungkapkan permasalahan yang sering dihadapi petani di daerahnya yaitu wereng coklat.
“Permasalahan tanam di Cilacap biasanya wereng, hama ini menyerang mulai tanaman lima hari sampai menjelang panen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua kelompok program dan evaluasi PUSTAKA, Dewa Ngakan Cakrabawa mengungkapkan bahwa dalam kegiatan PAT Pompanisasi Kementan, PUSTAKA menjadi Penanggungjawab untuk wilayah Cilacap, Banyumas, Ciamis dan Pengandaran. Menurutnya, ada dua target yang harus dilaksanakan, yaitu perluasan areal tanam (PAT) melalui penyediaan pompa dan potensi penanaman Padi Gogo. Disampaikan juga bahwa pelaporan kegiatan PAT hingga saat ini dari Kabupaten Cilacap belum ada perkembangan data baru, sehingga harus segera dilaporkan agar data Kabupaten Cilacap dapat naik.
Selanjutnya, tim pendampingan PAT Kabupaten Cilacap, Henriyadi menyampaikan bahwa dasar kegiatan ini yaitu Keputusan Menteri Pertanian Nomor 243/KPTS/OT.050/M/03/2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan. Selanjutnya ia menambahkan bahwa potensi luas areal sawah tadah hujan yang dapat dipompanisasi sebesar 22.395 hektar dengan potensi luas areal tanam Padi Gogo 2,154 hektar. Selanjutnya, ia memandu peserta dalam mengisi laporan harian perkembangan PAT Pompanisasi ke Google form. (TP)