Revolusi industri 4.0 merupakan kerangka teknologi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. Kerangka ini sekaligus jawaban atas pesatnya modernisasi yang bisa memenuhi kebutuhan. Salah satu yang teknologi 4.0 yang tengah dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) adalah teknologi Drone. Penggunaan teknologi drone dengan sistem informasi dan telekomunikasi diyakini akan meningkatkan efisiensi biaya produksi padi.
Drone penebar benih padi ini adalah modifikasi dari drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung benih padi (hopper) dan memasang pengatur pengeluaran benih padi (seed metering devices). Drone ini mempunyai kapasitas muat sekitar 15 kg benih padi, kecepatan tanam 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah, lebar kerja 4 meter, kapasitas kerja 0,8-1 ha/jam.
Jumlah benih rata-rata 144 butir/m2, sementara dari perhitungan, kecepatan padi yang ditebar dari drone adalah 6,3 m/det (21,6 km/jam). Mengoperasikan drone penebar benih padi ini terbilang sederhana. Operator hanya memasukkan data program ke remote control. Tangki benih padi atau hopper diisi terlebih dahulu. Dari kapasitas 15 kg tangki harus diisi 80 % bagian saja atau 12 kg dengan bukaan sebesar 70%.
Pertimbangan kondisi cuaca tidak boleh luput sebelum mengaplikasikan drone penebar benih. Drone belum dapat dioperasikan dalam kondisi hujan dan berangin kencang. (Dhira)
Link terkait
https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/drone-penebar-benih-dan-pupuk-granule