Pertumbuhan industri dan jumlah penduduk menuntut penggunaan plastik yang sulit ditiadakan. Padahal, dampaknya tidak baik terhadap daya dukung lingkungan hidup. Melihat hal ini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen Pertanian) mengeluarkan inovasi bioplastik dari nano selulosa pati yang jauh lebih ramah lingkungan
Industri lokal juga sudah ada beberapa yang memproduksi bioplastik dari bahan pati singkong. Namun yang menjadi tantangannya adalah ketahanan terhadap panas kurang, tingkat kekuatan mekanisnya kurang, dan sangat sensitif terhadap air. Karena itu, banyak peneliti dan juga produsen bioplastik mencari solusi untuk mengatasi hal ini.
Untuk mangatasi hal tersebut, perlu dikompositkan dengan bahan tambahan lain seperti serat dan bahan biokomposit lainnya untuk memperbaiki serta meningkatkan sifat mekanis dan juga fisiknya. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan bioplastik adalah dengan menambahkan serat selulosa sebagai bahan komposit.
Kelebihan kemasan bioplastik ini adalah mudah terurai di tanah dan kembali menjadi struktur hara tanah dalam waktu singkat. Hasil riset BB Pascapanen Pertanian menunjukkan serat selulosa dengan tingkat kristalinitas tinggi dan dalam bentuk partikel nano atau satu per semilyar meter terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kekuatan mekanis bioplastik dan lebih kompatibel pada proses pembuatan adonan pelet plastik sehingga bioplastik yang dihasilkan lebih homogen.Termasuk juga meningkatkan kekuatan mekanis bioplastik, memperbaiki ketahanan terhadap panas dan mengurangi sensitivitas terhadap air serta sifat barrier terhadap oksigen meningkat. Hasil teknologi canggih yang dimiliki BB Pascapanen Pertanian ini menjawab solusi teknologi yang berbasis ramah lingkungan.
Link Terkait
http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/id/NW/20220119091759/0.html