Virtual Literacy (VL) yang rutin diselenggarakan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room pada Rabu 22 April 2020 kali ini dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama dengan materi pengelolaan repository pertanian, sedangkan sesi kedua membahas tata kelola dan pemanfataan database iTani.
Pada sesi pertama, nara sumber Afrilian Ramadhan menyampaikan bahwa masing-masing Unit Kerja perlu registrasi atau mendaftar melalui email ke Admin PUSTAKA dan selanjutnya akan diberikan link untuk mengisi form registrasi. Admin Unit Kerja selanjutnya akan diberikan hak otorisasi dalam pengeloaan repository pertanian oleh Admin di PUSTAKA. Dengan demikian admin masing-masing unit kerja diharapkan dapat mengupload bahan informasi pada back office yang telah disiapkan.
VL tersebut diikuti oleh pustakawan dan pengelola perpustalaan dari unit kerja lingkup Kementan untuk Korwil Bali Nusa yaitu BPTP Bali, BPTP NTT, SMK-PP Kupang, BBPP Kupang dan Barantan Kupang. Salah seorang peserta, Penatih, pustakawan BPTP Bali menyampaikan bahwa pengelolaan repository pertanian terutama koleksi berupa buletin sebaiknya
dapat diupload per artikel sehingga para pemustaka dalam pencarian informasi akan lebih mudah dalam menemukan keberadaan sumber informasi tersebut.
Sesi pertama VL ditutup oleh Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari dengan memberikan arahan bahwa layanan terkait publikasi terutama yang ada pada unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) utamanya Polbangtan dan SMK Pertanian agar diberikan tempat atau ruang khusus di repository pertanian. Saat ini Tim BPPSDMP masih menggunakan program khusus untuk tata kelola database koleksi perpustakaan. Dengan sistem tata kelola yang menyatu dengan repository pertanian, diharapkan selanjutnya dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.
Pada sesi kedua, nara sumber Edwin Satyalesmana mengungkapkan bahwa aplikasi iTani adalah aplikasi perpustakaan digital persembahan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang merupakan aplikasi pepustakaan digital berbasis android yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook. iTani juga dapat diakses dari laman situs. Selanjutnya, Edwin menjelaskan langkah-langkah pengisian data secara terperinci dengan demo secara langsung. Diawali dari cara akses pada laman login dan registrasi, serta dokumen dan data yang harus dipersiapkan sebelum melakukan entri data. Selanjutnya para partisipan dijelaskan mengenai beberapa fitur unggulan iTani, yaitu: Koleksi buku; ePUSTAKA; Feed; Rak buku; dan eReader.
VL sesi kedua ini diikuti oleh 20 pustakawan/pengelola perpustakaan pertanian di wilayah Jawa 2 yaitu BPTP Jawa Tengah, Balit Jeruk dan Buah Subtropika, BPTP Yogyakarta, BPTP Jawa Timur, BBPTU-HPT Baturraden, BB Inseminasi Buatan Singosari, dan Balit Aneka kacang dan Aneka Umbi.
Di akhir sesi kedua, Kepala PUSTAKA mengharapkan peran serta pustakawan dari masing-masing UK/UPT yang telah terdaftar dalam fitur ePustaka di aplikasi iTani untuk terus menambah jumlah koleksi digitalnya. “Jika memungkinkan PUSTAKA akan membuat rekomendasi target jumlah koleksi untuk tiap node ePustaka atau bahkan tiap judul minimal mempunyai 100 eksemplar. Dengan demikian, para pemustaka tidak antri untuk membaca buku”, demikian ungkap beliau.
Selanjutnya Retno menjelaskan bahwa iTani akan terus dipromosikan baik secara langsung kepada pemustaka melalui kegiatan sosialisasi, literasi informasi, penyuluhan, dan pameran, maupun melalui media sosial. Sehingga koleksi yang ada di iTani dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.