Judul : Tikus Sawah: Bioekologi dan Pengendalian
Penulis : Sudarmaji
Penerbit : IAARD Press
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 118 halaman
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/items/64502fbe-4081-4af5-875d-7df34408b04e
Tikus sawah merupakan hama yang menjadi salah satu ancaman utama bagi petani padi. Tanpa pengendalian yang tepat, tikus sawah dapat dengan cepat menghancurkan tanaman padi di area yang luas. Padi sendiri adalah komoditas pangan penting karena merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Upaya pengendalian hama tikus di lahan sawah belum mencapai hasil yang optimal dan cenderung tidak konsisten karena banyak petani yang belum mengetahui cara pengendalian yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Penelitian tentang tikus sawah dari berbagai aspek, khususnya aspek biologi dan ekologi, sangat penting sebagai dasar untuk menetapkan strategi pengendalian hama tikus yang terpadu.
Buku ini ditulis oleh Sudarmaji, pakar bidang penelitian tikus sawah pada tahun 2018. Pembahasan diawali perihal pentingnya penelitian tikus sawah sebagai hama utama pada tanaman padi di Indonesia. Hal ini dikarenakan tikus sawah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada hasil panen padi, sehingga diperlukan pemahaman mendalam tentang bioekologi dan pengendaliannya.
Bab kedua menguraikan peran tikus sawah sebagai hama utama tanaman padi di Indonesia dan Asia, serta dampaknya terhadap produksi padi. Ditekankan bahwa kehilangan hasil padi akibat serangan tikus sawah bisa mencapai 5-10% per tahun. Selain sebagai hama, tikus sawah juga berfungsi sebagai reservoar penyakit yang berbahaya bagi manusia dan ternak. Di sisi lain, ada manfaat dari tikus sawah yang dimanfaatkan di beberapa daerah untuk pakan ternak.
Pembahasan secara rinci tentang biologi tikus sawah, mulai dari genus dan identifikasi jenis tikus yang menjadi hama di Indonesia, deskripsi morfologi, kemampuan fisik dan pancaindra, hingga aspek reproduksi seperti kematangan seksual, jumlah anak, frekuensi kelahiran, umur, dan nisbah kelamin dalam populasi. Informasi-informasi tersebut ada di Bab ketiga dan ini penting untuk memahami perilaku serta siklus hidup tikus sawah, yang menjadi dasar dalam pengendalian hama.
Bab keempat mengulas aspek ekologi tikus sawah, termasuk sumber pakan, habitat dan sarang, pergerakan dan migrasi, fluktuasi populasi, serta musuh alami. Pengetahuan tentang ekologi tikus sawah membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang mendukung keberadaan dan penyebaran tikus sawah, sehingga strategi pengendalian dapat dirancang dengan lebih efektif dan efisien.
Berbagai metode pengendalian tikus sawah, yang meliputi konsep dan strategi pengendalian, manipulasi habitat dan kultur teknis, pengendalian secara fisik, kimiawi, dan hayati. Dibahas pula dalam Bab lima pentingnya pendekatan pengendalian hama tikus secara terpadu (PHTT) yang melibatkan pemahaman ekologi tikus, serta pelaksanaan pengendalian yang dilakukan secara dini, intensif, berkelanjutan, dan terkoordinasi oleh petani dalam skala luas.
Buku ini disajikan secara mendalam dan ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis selama bertahun-tahun, serta referensi yang relevan baik dari dalam maupun luar negeri. Buku ini berguna bagi penyuluh pertanian, praktisi, mahasiswa, peneliti, akademisi, dan pembuat kebijakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengendalikan tikus sawah sebagai hama pada tanaman padi. (MZ, 2024)