Judul : Teknologi Pembungaan Lengkeng
Penulis : Farida Nuraini, dkk.
Penerbit : Pertanian Press
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 80 halaman
Link akses : https://epublikasi.pertanian.go.id/pertanianpress/catalog/book/74
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong peningkatan produksi buah nasional untuk memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun pasar ekspor. Lengkeng dikembangkan secara luas dalam tiga tahun terakhir untuk tujuan substitusi impor mencapai sekitar 2.330 ha melalui APBN 2020-2022 dengan pengembangan kampung-kampung lengkeng di beberapa daerah. Peningkatan produksi dan stabilitas harga lengkeng melalui teknologi pengaturan masa panen diharapkan memenuhi kebutuhan hingga berimbas pada kesejahteraan petani. Namun, pengaturan masa panen dengan perlakuan pembungaan tanpa pemeliharaan optimal dapat merugikan petani dan lingkungan.
Buku yang bertajuk “Teknologi Pembungaan Lengkeng” merupakan rekomendasi dalam budidaya lengkeng dengan teknik pembungaan. Buku ini terdiri dari enam bagian pembahasan, dalam bab satu menguraikan latar belakang, tujuan serta sarana/prasarana teknologi. Berbagai kendala dalam kualitas dan kuantitas produksi lengkeng diantaranya terbatasnya akses benih bermutu, ketersediaan lahan, teknologi petani juga anomali iklim, tingkat serangan OPT, teknologi pascapanen serta jejaring pemasaran belum terbentuk.
Tahapan-tahapan dalam persiapan pembungaan dibahas dalam bab dua meliputi pengairan, penyiraman gulma, pemangkasan, pengendalian OPT dan aplikasi pemupukan. Pembahasan selanjutnya tentang teknologi pembungaan tanaman lengkeng dengan pemberian booster yang dilakukan dengan pemberian bahan kimia yaitu Kalium Chloride/Potasium klorat (KClO3) atau Natrium Chloride/Sodiium klorat (NaClO3). Booster lengkeng ini sifatnya “memaksa” merubah fase pertumbuhan ke fase pembuahan, yaitu dengan tepat waktu, dosis dan cara yang tepat adalah kuncinya. Hal ini dibahas secara aplikatif pada bab tiga.
Munculnya malai bunga secara serempak adalah tanda visual keberhasilan booster setelah masa 40-45 hari. Bunga yang telah keluar ini perlu dilakukan pemeliharaan melalui beberapa tahapan dan perlakuan buah dengan cara pemberongsongan. Pemberongsongan buah wajib dilakukan untuk memaksimalkan kualitas dan jumlah buah dengan melindungi buah dari hama kelelawar dan cahaya matahari langsung yang menyebabkan kulit buah menjadi kusam. Secara detail dibahas dalam bab empat.
Ciri-ciri buah lengkeng yang sudah layak dipanen diantaranya mengeluarkan aroma harum yang khas, biji berwarna hitam dan ukuran buah sudah mencapai minimal 1,5 cm. Waktu dan cara yang tepat merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam pemanenan. Langkah-langkah pemanenan dibahas secara ringkas dalam bab lima. Recovery tanaman setelah perlakuan booster dan panen dibahas pada bagian terakhir buku ini.
Buku ini memberikan panduan komprehensif yang sangat dibutuhkan oleh para petani lengkeng, terutama dalam menghadapi tantangan produksi dan menjaga stabilitas harga di pasar. Ilustrasi yang disertakan juga membantu pembaca dalam memahami konsep yang disampaikan. Namun buku ini akan semakin menarik seandainya disertai contoh kasus dalam teknologi ini. Penggunaan booster kimia dijelaskan dengan baik, pembaca mungkin juga ingin mengetahui opsi lain yang lebih ramah lingkungan. (DA’24)