Judul : Panduan Teknis Budidaya Krisan Potong
Penulis : Siti Bibah Indrajati, Lukman Dani Saputro, Apriyanti Roganda Yuniar
Penerbit : Pertanian Press
Tahun terbit : 2023
Jumlah halaman : 98 halaman
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/items/4e66e43c-f29b-4a20-86a6-47ba01b22dc6
Krisan (Chrysanthemum sp.) merupakan bunga potong unggulan nasional yang populer di Indonesia, banyak digunakan oleh dekorator, floris, hotel, restoran, dan penghias interior rumah. Bunga krisan juga diyakini mengandung zat antioksidan sehingga mampu menyerap racun dalam tubuh, merelaksasi syaraf dan dijadikan bahan baku minuman teh serta bermanfaat menyerap polutan membersihkan udara.
Penggunaan krisan mencapai 50-60% dari total kebutuhan bunga dalam dekorasi. Pasar krisan memiliki peluang cerah baik pasar lokal maupun ekspor. Pengembangan kawasan krisan melalui kampung flori diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional. Direktorat Buah dan Florikultura telah menyusun buku "Panduan Teknis Budidaya Krisan Potong" sebagai pedoman dalam teknik budidaya krisan, sebagai upaya peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi krisan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu keragaan krisan dan proses budidaya krisan. Namun terlebih dahulu dipaparkan mengenai sejarah krisan, jenis serta varietas krisan disertai penjelasan mengenai manfaat, makna dan filosofi. Dijelaskan pula filosofi dalam pemberian bunga krisan ternyata memiliki makna dan arti yang berbeda-beda bila dilihat dari warna bunga dan jumlah tangkai bunga yang diberikan. Pemberian satu tangkai konon mewakili pernyataan cinta, untuk 12 tangkai melambangkan penyatuan dua hati, pemberian 13 tangkai diartikan sebagai pengagum rahasia dan sebagainya.
Pada bab dua berisikan tentang keragaan bunga krisan yang terdiri dari taksonomi, morfologi dan syarat tumbuh tanaman krisan. Proses budidaya krisan dibahas pada bab selanjutnya yang terdiri dari penyiapan sarana dan prasarana produksi serta proses produksi sampai pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) melengkapi pembahasan bab ini.
Sebagai penutup dalam buku ini bahwa budidaya krisan sangat prospektif baik untuk pasar lokal maupun ekspor, dengan cara budidaya berkelanjutan serta strategi pemasaran yang baik, peningkatan mutu dan kontinuitas produksi, pengembangan varietas baru, teknologi modern, kemitraan, akses permodalan, serta dukungan kebijakan pemerintah akan mengurangi kendala dalam pengembangan usaha krisan.
Pembahasan yang sistematis dalam buku ini memudahkan dalam memahami dan mengaplikasikan. Lampiran daftar produsen, sentra produksi krisan serta pembahasan analisis usaha tani melengkapi dalam pembahasan. Buku ini dapat membantu petani, pelaku usaha dan masyarakat dalam usaha pengembangan florikultura di Indonesia.(Dyah’24)