Judul : Teknologi Hemat Air Komoditas Hortikultura
Penulis : Muhammad Agung Sanusi, dkk.
Penerbit : Pertanian Press
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 60 halaman
Kata Kunci : Hortikultura, Teknologi, Tanaman, Air
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/items/4ab92fd3-9622-4f76-a7ee-2495d4f6dabb
Di tengah ancaman perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya air, sektor pertanian menghadapi tantangan besar untuk tetap produktif dan berkelanjutan. Seperti halnya sub sektor hortikultura yang meliputi budidaya buah, sayur dan tanaman hias, sangat tergantung pada ketersediaan air. Namun disisi lain sektor hortikultura dituntut untuk tetap produktif mampu mengoptimalkan hasil panen secara berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Inovasi teknologi hemat air adalah salah satu solusi dalam menghadapi masalah keterbatasan air sebagai langkah antisipasi dan adaptasi. Beberapa teknologi hemat air yang bisa dikembangkan dan diterapkankan diantaranya teknologi panen air dengan pembuatan embung, teknologi konservasi tanah dan air seperti penggunaan mulsa dan biochar, dan teknologi efisiensi pemberian air. Buku terbitan Pertanian Press ini menguraikan informasi terkait beragam teknologi hemat air pada pertanian hortikultura.
Buku ini diawali dengan pembahasan mengenai karakteristik tanaman hortkultura dan pentingnya air bagi tanaman hortikultura. Permasalahan sumber daya air berkaitan dengan perubahan iklim, ketimpangan ketersediaan dan kebutuhan air serta kerusakan lingkungan dibahas secara rinci dalam bab dua. Konsep teknologi hemat air dan jenis-jenis teknologi hemat air secara teoritis tersaji dalam bab selanjutnya.
Kemudian dibahas mengenai embung teknologi panen air di bab empat. Pemanenan air hujan dengan embung merupakan salah satu strategi adaptasi terhadap perubahan iklim. Embung adalah waduk mikro untuk memanen aliran permukaan dan curah hujan dengan cara menangkap dan menyimpan air hujan untuk irigasi, mengatasi kelangkaan air dan meningkatkan kapasitas simpanan air tanah.
Teknologi irigasi hemat air yang terdiri dari irigasi tetes, irigasi semprot (Sprayer irrigation) dan irigasi curah (sprinkler irrigation), dan teknologi irigasi tetes dinyatakan teknologi yang paling efisien. Hal ini dijelaskan di bab enam secara detail disertai ilustrasi gambar sehingga mudah dipahami.
Teknologi konservasi tanah dan air serta cara memilih teknologi hemat air dibahas pada bab terakhir buku ini yaitu tentang bagaimana pengelolaan irigasi yang efisien dan penggunaan teknik-teknik irigasi untuk menghindari pemborosan air dan menjaga tingkat air tanah.
Buku ini ditulis oleh para ahli di bidangnya, dapat menjadi panduan berharga bagi para petani, akademisi dan praktisi pelaku konservasi tanah, pegiat lingkungan hidup, para penyuluh pertanian dan petugas OPT serta yang peduli terhadap efisiensi penggunan air. Buku ini menjadi referensi penting di tengah krisis air yang semakin mengglobal. (DA’24)