Judul Buku : Tabak. Tabakscultuur en tabaksproducten van Nederlandsch-Indië
Penulis : Dienst der Belastingen in Nederlandsch-Indië
Kota terbit : Weltevreden
Penerbit : Landsdrukkerij
Tahun terbit : 1925
Jumlah halaman : 300 halaman
Bahasa : Belanda
Link katalog : https://kikp-pertanian.id/antiquariat/opac/detail-opac?id=3235
Negara asal tembakau adalah Amerika. Colombus mendarat di San Salvador pada tahun 1492 dan melihat suku Indian menghisap gulungan herba kering yang dibungkus dengan daun jagung. Kabar tentang tembakau baru sampai di Eropa pada abad ke-16. Walaupun pada awalnya tembakau dikenal sebagai ramuan yang berbau tidak enak dan berbahaya, perlahan tembakau dikenal sebagai obat yang baik untuk mengatasi sakit kepala dan juga sebagai stimulan, setelah sebelumnya tembakau juga dikenal sebagai tanaman hias. Kebiasaan merokok di Eropa baru dimulai pada tahun 1570 saat pelaut Spanyol membawa adat tersebut dari Amerika dan akhirnya para pelaut Portugis membawa adat tersebut ke Asia Timur.
Buku yang berjudul “Tabak” ini sebenarnya ditulis dengan tujuan untuk mempermudah lembaga pajak mengkaji budi daya dan produksi tembakau pada saat itu. Sejarah dari tanaman tembakau secara umum menjadi bab pembuka buku ini. Tidak hanya sejarah umum yang diuraikan, namun juga masuk dan berkembangnya tembakau di Pulau Jawa dan Deli. Budi daya tanaman tembakau dimulai dari persiapan tanah, persemaian, perawatan, pemupukan, hingga penjelasan mengenai penyakit dan hama pada tanaman tersebut, dibahas pada bab selanjutnya. Diikuti dengan bab manufaktur yang memberikan penjelasan mulai dari proses pengeringan, fermentasi, sortir, hingga pengepakan dan pembuangan.
Sebagian besar tembakau dari Hindia-Belanda diekspor ke Belanda dan membuat Amsterdam kembali menjadi pasar dunia. Tembakau Sumatra menjadi salah satu tembakau yang diminati di seluruh dunia. Pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan, konsumsi tembakau secara global, dan informasi mengenai pabrik cerutu dan rokok juga dapat kita temukan di dalam buku ini. Uraian-uraian yang disajikan dengan sangat terperinci tersebut akan mengantarkan pembaca kepada bab yang berisi pembahasan mengenai pajak, retribusi tembakau dan produk tembakau.
Pada bagian akhir, kita akan menemukan lampiran yang mendukung kelengkapan buku ini. Lampiran tersebut adalah data yang ditampilkan secara lebih detail setelah sebelumnya disebutkan pada bab yang bersangkutan. Terlampir data hasil panen tembakau di pulau Jawa pada tahun 1847-1923, setelah pada bab pertama disebutkan keadaan budi daya tembakau di Pulau Jawa saat itu. Selain itu kita dapat menemukan lampiran mengenai data ekspor tembakau dari Jawa dan Madura tahun 1912-1924, contoh-contoh dari merk dagang, kontrak imigrasi, laporan laba rugi budi daya tembakau di Sumatera pada tahun 1913-1924, perhitungan harga 1000 cerutu sekitar tahun 1922, dan data lampiran lain yang totalnya ada 29 lampiran, termasuk sub lampiran.
Buku ini bisa menjadi referensi sejarah budi daya tembakau di Hindia-Belanda pada masa pendudukan Koloni Belanda. Data yang disajikan bisa dikatakan akurat karena merupakan salah satu dokumen yang dibuat untuk kepentingan perpajakan pada zaman kolonial dan semua data pada buku ini jelas sumbernya. Buku ini ditulis dan diterbitkan hanya dalam bahasa Belanda, sehingga membutuhkan usaha dan waktu lebih untuk memahaminya. (MS’24)