Judul: Swasembada Beras dari Masa ke Masa : Telaah Efektivitas Kebijakan dan Perumusan Strategi Nasional
Pengarang: Firdaus, M. dkk.
Penerbit: IPB Press
Tahun terbit: 2008
Jumlah halaman: 128 p.
Akses: https://kikp-pertanian.id/pustaka/opac/detail-opac?id=63282
Resensi
Beras merupakan kebutuhan pokok pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu beras menjadi komoditas strategis bahkan politis yang tidak boleh ditawar keberadaan dan tidak boleh kekurangan. Dibutuhakan kebijakan yang tepat dari pemerintah tentang perberasan yang selama ini mengalami pasang surut.
Indonesia pernah dinobatkan menjadi negara yang mampu bersawasembada beras pada tahun 1984. Namun hal ini tidak berlangsung lama seiring dengan perhatian pemerintah di sektor pertanian relatif menurun serta mulai masuknya beras impor ke pasar dalam negeri pada puncaknya tahun 1999. Setelah kebijakan perberasan mulai membaik, tahun 2008 Indonesia dinyatakan bebas impor beras bahkan mengalami surplus sehingga ini merupakan prestasi baru dalam perberasan Indonesia.
Buku terbitan IPB Press ini menelaah secara integratif berbagai bentuk kebijakan pemerintah dalam perberasan nasional, yang mencakup aspek produksi, konsumsi, distribusi dan harga. Buku ini merupakan penulisan ulang beberapa hasil kajian penulis terkait dengan masalah kebijakan perberasan nasional sampai triwulan akhir 2017.
Buku ini disampaikan secara runut dalam enam bagian, dimana bagian pertama membahas urgensi masalah perberasan nasional mencakup krusialnya kebutuahan beras serta berbagai masalah dalam perberasan nasional sehingga produksi beras relatif stagnan.
Bagian kedua dipaparkan secara ringkas pendekatan analisis untuk menjawab bagaimana efektivitas kebijakan perberasan dan apa saja strategi yang diperlukan dalam pengembangan ekonomi perberasan yang meliputi: data dan penentuan responden; diagram ular (snake diagram) dan identifkasi faktor; serta matrik SWOT.
Bagian tiga menguraikan riview kebijakan perberasan nasional, berdasarkan Inpres no.2/2002 kebijakan perberasan Indonesia terbagi menjadi 4 kebijakan antara lain, Kebijakan Produksi, Kebijakan Harga, Kebijakan Distribusi dan Kebijakan Impor. Kemudian dalam bagian empat menguraikan mengenai beberapa indikator efektivitas dari kebijakan perberasan yang telah ditentukan serta penilaian efektivitas kebijakan beras nasional. Dari 4 kebijakan perberasan dinyatakan bahwa kebijakan distribusi dinilai yang paling efektif karena dampak distorsi relatif lebih kecil dibandingkan dengan dampak distorsi kebijakan harga.
Perumusan kebijakan perberasan dibahas dalam bagian 5 lima meliputi identifikasi faktor strategis internal dan eksternal serta empat strategi utama dalam matriks SWOT. Bab terakhir mengulas beberapa upaya terobosan yang diperlukan dalam perberasan nasaional.
Buku ini tersaji sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami, merupakan informasi kebijakan yang tidak lekang sehingga cocok dijadikan referensi sekaligus pembelajaran bagi masyarakat Indonesia, khususnya para pengambil kebijakan, peneliti, pemerhati dalam bidang sosial-ekonomi dan teknologi pertanian. (DA’24)