Judul: Petunjuk Teknis Budi Daya Porang: Teknologi Budi Daya, Produksi Benih, Perbanyakan Tanaman Secara Kultur Jaringan, dan Pascapanen
Penerbit: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Tahun terbit: 2021
Jumlah halaman: 42 halaman
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/bitstreams/09d53deb-eeb2-41fa-96e7-b43f32afa7aa/download
Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman herba yang sebelumnya tumbuh liar di hutan, kini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Permintaan porang semakin meningkat seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat serta berkembangnya pengetahuan dan teknologi tanaman porang yang diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan.
Komoditas ini mulai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan dan obat-obatan. Namun budidaya secara intensif belum banyak dilakukan dan dalam perkembanganya masih banyak kendala. Belum tersedianya benih dengan jumlah dan kualitas yang memadai, penanganan pascapanen, juga sosialisasi pengembangan porang belum maksimal tersampaikan kepada petani.
Buku yang bertajuk “Petunjuk Teknis Budi Daya Porang Teknologi Budi Daya, Produksi Benih, Perbanyakan Tanaman Secara Kultur Jaringan,dan Pascapanen” , ini sebagai langkah nyata Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan dalam menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dalam pengembangan porang di Indonesia. Buku ini terdiri dari beberapa bagian antara lain budidaya porang di lahan ternaungi dan lahan terbuka, teknologi produksi benih porang, perbanyakan tanaman porang serta pascapanen porang. Bagian pertama dalam buku ini membahas tentang teknologi budidaya porang di lahan ternaungi, yaitu dibahas bagaimana cara penyiapan lahan, penyiapan bahan tanam, cara tanam, pemupukan, pengendalian gulma, hama dan penyakit serta cara pemanenan porang. Penjelasan dalam buku ini bahwa tanaman porang toleran terhadap naungan hingga 70%. Oleh karena itu dapat ditanam di bawah naungan tanaman keras atau tanaman hutan produksi seperti jati, sengon, mahoni, dan tanaman perkebunan seperti kelapa dan kelapa sawit.
Teknis budidaya porang di lahan terbuka dengan tahapan pembahasan yang berurutan disampaikan pada bagian pertama buku ini. Porang dapat ditanam pada lahan terbuka pada ketinggian >400 m dpl dan lahan terbuka pada ketinggian 200-400 m dpl dengan naungan buatan. Tanaman porang menghendaki tanah yang subur, gembur, drainase baik, dan air yang cukup.
Teknologi produksi benih porang dibahas mulai dari syarat tumbuh, penyiapan lahan, penyiapan benih, penanaman, pemupukan, pengendalian gulma, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, reguing (seleksi keragaman) dan sortir, panen dan prosesing, serta penyiapan dan pengemasan benih. Bagian selanjutnya disajikan petunjuk tentang perbanyakan tanaman porang secara kultur jaringan dari persiapan media kultur jaringan yang berisi hara makro dan mikro, komposisi kimia, serta prosedur penting pembuatan media, penentuan tanaman induk, sterilisasi ekplan dan lebih banyak lagi dibahas secara komprehensip.
Pembahasan terakhir tentang pascapanen yaitu cara menangani umbi porang segar, pengolahan irisan porang, pengolahan tepung porang kasar, ekstraksi glukomanan yang bermula dari tepung porang kasar yang diekstraksi untuk pemurnian. Beberapa produk alternatif dari olahan tepung porang diantaranya minuman rendah kalori, brownis, bolu, daging analog, stik porang, bakso, mie dan beras analog.
Buku ini sangat aplikatif sebagai acuan dalam budidaya porang. Penyajiannya akan lebih menarik jika setiap informasi disajikan secara infografis, sehingga pembaca lebih mudah memahaminya. Sebagai referensi, buku ini sangat cocok untuk membantu pelaku usahatani dalam pengembangan dan peningkatan produksi porang. (DA’24)