Judul : Panduan Teknis Budidaya Sedap Malam
Penyusun : Indrajati, Siti Bibah
Penerbit : Pertanian Press
Tahun Terbit : 2023
Jumlah halaman : 64 halaman
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/items/73434da2-49c0-4752-8f73-cc826d06830d/full
Prospek bunga sedap malam (Polianthes tuberosa) memang sangat menjanjikan, mengingat nilai guna bunga ini selain sebagai bunga potong ternyata juga sebagai bahan campuran minyak wangi. Perannya dalam berbagai kegiatan, baik itu dalam dunia floristik artistic, perayaan hari raya, tabur bunga duka cita, ataupun sebagai hiasan rumah, resepsi maupun acara kenegaraan. Oleh karena itu, peningkatan pengembangan bunga sedap malam, baik dari segi kualitas maupun produksi berkelanjutan, sangat diperlukan.
Buku “Panduan Teknis Budidaya Sedap Malam” disusun sebagai panduan lengkap untuk memahami budidaya sedap malam. Membahas secara detail berbagai aspek penting dalam budidaya, termasuk pemahaman dan pemanfaatan teknologi yang efisien. Topik utama yang dibahas meliputi varietas, morfologi, syarat tumbuh, serta proses budidaya. Selain itu analisa usahatani dibahas sebagai informasi tambahan sebagai pelengkap informasi buku ini.
Bab pertama mengenal bunga sedap malam serta varietasnya dibahas dengan lengkap. bunga sedap malam tidak saja dikenal sebagai bunga potong melainkan bahan campuran minyak wangi, dan disebut sedap malam karena menebarkan aroma wangi di malah hari.
Bab selanjutnya membahas lebih dalam mengenai keragaan sedap malam, meliputi taksonomi, morfologi, syarat tumbuh dibahas ringkas. Sedap malam berproduksi sepanjang tahun selama kurang lebih 1,5-2 tahun. Morfologi terdiri atas akar, umbi, tangkai bunga, daun dan kuntum bunga. Syarat tumbuhnya dibahas mulai dari jenis tanah, ketinggian, suhu optimal pada 13-27 °C dengan penyinaran matahari penuh setidaknya 8 jam per hari serta kelembabab yang dibutuhkan rendah, kering namun hangat.
Proses budidaya sedap malam dijelaskan di Bab ketiga. Langkah pertama yaitu dengan penyiapan sarana dan prasarana produksi meliputi penetapan lokasi, penyiapan lahan, penyiapan mulsa, penyiapan benih/varietas. Proses produksi dibahas dari penanaman, pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan hingga cara panen.
Bab terakhir memberikan kita informasi bahwa budidaya sedap malam merupakan usaha potensial yang layak dikembangkan. Dengan menerapkan prinsip Good Agriculture Practices (GAP) menjadi jaminan konsumen bahwa produk dihasilkan melalui proses yang efisien, produktif dan ramah lingkungan dengan produk yang bermutu dan bernilai.
Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan penjelasan sistematis dilengkapi gambar, sangat cocok untuk petani, akademisi, maupun penggiat hortikultura yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya bunga sedap malam. Melalui panduan ini, diharapkan para pembaca dapat menerapkan teknik budidaya yang efisien dan efektif, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan produksi bunga sedap malam di Indonesia. (DA’24)