Judul : Climate-Smart Agriculture (CSA) di lahan sawah tadah hujan
Pengarang : Prihasto Setyanto, dkk.
Penerbit : IAARD PRESS
Tahun Terbit : 2018
Jumlah halaman : 99 halaman
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/items/d3f321da-aee3-4f29-b595-880aa147d5a2
Perubahan iklim telah lama diprediksi menjadi ancaman global bagi kehidupan di bumi, bahkan saat ini dampaknya telah dirasakan diberbagai sektor. Pertanian merupakan salah satu sektor yang paling rentan, terutama tanaman pangan. Suhu bumi yang memanas akibat dari meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) yang tak terkendali, menciptakan kondisi iklim yang kurang mendukung dalam perencanaan pertanian.
Kondisi iklim yang tidak menentu mengakibatkan tanah longsor, banjir dan meledaknya hama serta penyakit, yang semua berakibat pada penurunan produksi pertanian. Buku Climate-Smart Agriculture (CSA) mengulas upaya adaptasi-mitigasi perubahan iklim dengan tujuan akhir peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Bagian pertama dari buku ini membahas secara khusus dampak dari perubahan iklim, bahwa stabilitas dan ketahanan pangan sangat tergantung pada kondisi iklim yang kondusif. Kondisi cuaca ekstrim akan mempengaruhi waktu tanam dan produktivitas, oleh karena itu diperlukan sistem produksi yang adaptif terhadap dampak dari perubahan iklim yang bersifat agroekologi dan sosial-ekonomi, seperti CSA atau pertanian ramah iklim (PRI).
Pertanian memiliki peran multidimensi bagi perubahan iklim, diantarnya adalah sebagai sumber emisi GRK, sebagai penerima dampak dari perubahan iklim yang berujung pada penurunan produktivitas, sementara disisi lain juga keberadaannya mampu sebagai peluang penurunan emisi GRK. Semua pembahasan tersebut diulas secara ringkas pada bagian kedua, disamping membahas tentang lahan sawah irigasi.
Kalender tanam terpadu dalam perspektif Climate Smart Agriculture di lahan tadah hujan, dibahas secara ringkas pada bagian ketiga. Pembahasan dimulai dari materi tentang karakteristik dan potensi lahan sawah tadah hujan, lalu dilengkapi dengan materi tantangan serta strategi pengembangan teknlogi untuk pengelolaan lahan sawah tadah hujan.
Pemanfaatan sumber daya lokal untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman dibahas khusus pada bagian keempat. Seperti penggunaan pestisida nabati serta pengenalan jenis tanaman dan manfaat bahan tanaman yang bisa didayagunakan sebagai pestisida alternatif.
Bagian kelima tentang pengembangan CSA di lahan tadah hujan, materi pembahasan meliputi permasalahan, tantangan dan strategi pertanian di lahan tadah hujan dengan model pertanian ramah lingkungan. Penggunaan varietas unggul adaptif, pemupukan berimbang, konservasi tanah dan air, pengairan rendah emisi, pengendalian hama terpadu, pemakaian pupuk kompos serta analisa usaha budidaya padi lahan tadah hujan dibahas rinci dalam bagian ini
Kawasan rumah pangan lestari (KRPL) sebagai upaya adaptasi perubahan iklim dibahas lengkap pada bagian enam. Menanam tanaman bermanfaat di pekarangan rumah, selain menguntungkan secara ekonomi juga turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon ke atmosfer. Dengan menanam tanaman membantu ketersediaan oksigen serta CO² yang tetap tertahan di bumi untuk proses tanaman berfotosintesis.
Pendekatan integrasi pengelolaan pertanian dibahas pada bagian akhir dari buku ini. Sebagai konsep holistic, CSA menjamin ketahanan pangan melalui dimensi ketersediaan dan akses pangan, kecukupan nutrisi serta stabilitas dengan melibatkan keragaman pendekatan dan sumberdaya.
Buku ini sangat informatif dan relevan dengan isu pertanian terkini. Penggunaan gaya penulisan yang jelas dan sistematis, akan sangat berguna bagi praktisi dan akademisi pertanian, sebagai panduan praktis yang dapat diimplementasikan langsung di lapangan. Materi pembahasan yang komprehensif dalam buku ini menjadi wawasan berharga dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. (DA’24)