Judul : Buku Lapang Budidaya Alpukat
Penyusun : Tim Direktorat Buah dan Florikultura
Penerbit : Direktorat Buah dan Florikultura
Tahun : 2021
Jumlah halaman : 116 halaman
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/b5453446-2754-4ea7-a057-7c6e3dd36a22/content
Alpokat merupakan buah komoditas hortikultura yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Selain memiliki rasa yang khas, buah ini juga kaya akan manfaat serta bernilai jual tinggi, sehingga menjadikannya cukup diminati baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Potensi lainnya, tanaman alpokat juga dikenal mampu menyerap air tanah dengan baik, sehingga cocok sebagai tanaman konservasi di lahan kritis.
Usaha budidaya alpokat pada umumnya masih dilakukan dengan teknik yang sederhana serta lahan yang terbatas, akibatnya hasil yang diperoleh belum maksimal. Oleh sebab itu, pedoman teknologi budidaya yang baik menjadi penting. Buku ini merupakan pedoman teknologi budidaya alpokat yang dapat dijadikan acuan bagi petani maupun pelaku usaha dalam meningkatkan produksi, produktifitas dan kontinuitas,
Pembahasan dalam buku ini meliputi beberapa bab, diawali dengan pendahuluan, yang menyajikan informasi tentang perkembangan alpokat di Indonesia, persyaratan tumbuh, varietas serta sentra produksi alpokat.
Bab kedua berfokus pada pentingnya persiapan lahan sebagai media tumbuh tanaman. Melalui 11 tahapan pelaksanaan kegiatan yang dijelaskan secara rinci, akan diperoleh pertumbuhan yang optimal. Bab ketiga menguraikan tentang persiapan benih melalui enam tahapan pelaksanan kegiatan yang dijelaskan secara singkat. Dijelaskan pula bahwa benih alpokat bermutu berasal dari varietas unggul dalam jumlah dan waktu yang tepat. Terkait benih bermutu yang diperoleh dari hasil perbanyakan dengan sambung pucuk atau okulasi dan teknologinya disajikan secara khusus dalam lampiran buku ini.
Bab empat membahas penanaman dan tahapan pelaksanaan kegiatan, serta dilengkapi dengan beberapa link video sebagai sumber referensi. Pada bab lima mengenai pemupukan yang terdiri dari perlakuan pemupukan pada tanaman belum produktif dan pemupukan tanaman produktif.
Bab enam membahas soal pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang terdiri dari hama dan penyakit. Jenis hama yang dibahas adalah ulat kipat, ulat kupu-kupu gajah, kutu putih/kutu dompolan, tungau merah, lalat buah, kutu daun dan kelelawar. Sementara, jenis penyakit yang sering menyerang tanaman ini adalah antraknosa, kanker batang dan busuk akar, busuk buah dan kudis buah. Masing-masing dibahas secara lengkap mulai dari gejala serangan hingga cara pengendaliannya.
Bab tujuh membahas penyiangan/mengendalikan tanaman liar, yang dilakukan terhadap tanaman muda dan dewasa. Bab delapan mengenai pemangkasan yang terdiri dari pemangkasan bentuk sesuai yang diinginkan dan pemangkasan pemeliharaan.
Bab kesembilan menguraikan topping, yaitu kegiatan memotong ujung pangkal batang utama untuk memacu pertumbuhan cabang primer, memacu pembungaan, mempertahankan tinggi agar memudahkan dalam pemeliharaan, pemberian pupuk serta memudahkan panen. Pada bab sepuluh mengenai pengairan yang merupakan rangkaian kegiatan pengairan sesui fase pembungaan atau pembuahan.
Penjarangan buah, pemberongsongan, panen, pascapanen, dibahas pada bab-bab selanjutnya. Pascapanen meliputi: pengangkutan hasil panen, pembersihan, sortasi, grading, pelabelan, pengemasan dan pengangkutan serta distribusi diuraikan singkat pada bab terkahir.
Buku panduan ini tersaji cukup sistematis dilengkapi gambar sehingga mudah dipahami, disamping itu juga terdapat link video tutorial, sehingga buku ini menjadi semakin informatif. Namun akan lebih baik jika buku ini dilengkapi dengan simulasi analisa usaha agar pembaca memperoleh gambaran investasi. Sebagai referensi,buku ini sangat bermanfaat bagi petani, pelaku usaha atau masyarakat umum dalam meningkatkan wawasan budidaya alpokat. (DA’25)