Burung kicauan dipelihara untuk memberikan kepuasan bagi pemiliknya, utamanya kicauannya yang indah. Nutrisi yang tepat bagi burung kicauan memberikan dampak yang diharapkan yaitu burung mempunyai kicau yang merdu, bulu yang indah, dan perilaku yang lincah.
Burung kicauan ada yang memiliki ukuran tubuh yang besar dan kecil. Burung kicauan yang memiliki ukuran tubuh besar, seperti burung murai batu, burung kacer, burung cucak ijo dan burung sejenisnya. Sedangkan yang berukuran tubuh kecil, seperti burung pleci, kenari, ciblek, kolibri ninja dan burung sejenis lainnya.
Berbagai masalah dapat timbul pada burung kicauan, seperti gangguan kesehatan, rendahnya kesuburan dan daya tetas, serta penurunan umur yang dapat berkaitan dengan kekurangan gizi. Nutrisi yang tidak memadai dapat membuat burung lebih rentan terhadap penyakit, serta menyebabkan penurunan performa dan vitalitas secara keseluruhan.
Nutrisi dalam pakan merupakan aspek utama yang perlu diperhatikan dalam pemeliharan burung kicauan. Dalam pemberian pakan perlu dipastikan bahwa pakan tersebut mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan asam amino, serta mineral yang cukup. Apabila semua unsur ini terpenuhi dalam jumlah yang memadai, kesehatan burung peliharaan akan tetap terjaga.
Pakan burung yang baik adalah yang mengandung 70% karbohidrat dan 35% protein dari berat badannya. Vitamin-vitamin utama dan asam amino yang dibutuhkan burung, antara lain vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (nicotimanida), B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L metionin, I-lisin HCl, asam folat (salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D pantotenat. Mineral yang diperlukan burung, antara lain kalsium, fosfor, iron (besi), mangan, yodium, tembaga, zink, magnesium, sodium klorin, dan kalium.
Jenis Pakan Burung
Pakan burung dapat berupa pakan hewani dan pakan nabati. Pakan hewani untuk burung antara lain kroto, serangga dan berbagai jenis ulat, cacing, ikan, daging, telur ayam/unggas lain, serta susu. Banyak burung kicauan merupakan pemakan serangga, selain buah-buahan sebagai pakan tambahannya. Serangga yang banyak dijual di pasaran adalah jangkerik (Gryllus mitratus), sedangkan ulat berupa ulat hongkong, ulat bambu, dan ulat kandang.
Pakan nabati dapat berupa sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Buah-buahan yang banyak disukai burung adalah pepaya dan pisang kepok yang sudah matang. Biji-bijian terdiri atas biji-bijian halus, seperti milet, jewawut, kenari biji, beras ketan hitam, dan pellet (voer) 511, maupun biji-bijian kasar, seperti jagung kering, gabah, beras merah, kacang hijau, pellet (voer) 521.
Jumlah Pakan
Jumlah pakan yang diberikan kepada burung harus memenuhi kebutuhan tanpa melebihi batas. Kebutuhan yang cukup ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan dan pengalaman sehari-hari pada burung peliharaan. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan siang hari. Pada pagi hari biasanya jumlahnya lebih banyak daripada pakan pada siang hari karena pada pagi hari burung lebih aktif makan. Setiap hari pakan harus diganti dengan yang baru.
Jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari sangat tergantung pada faktor-faktor, seperti berat badan burung, jenis pakan, umur burung, dan tingkat metabolisme tubuh. Selain faktor tersebut, burung juga mempunyai selera terhadap suatu jenis pakan. Gejala ini disebut sebagai palatabilitas. Gejala palatabilitas ini tergantung kepada beberapa faktor, yaitu satwa yang bersangkutan, pakan kesukaannya, kondisi pakan yang diberikan (dalam keadaan segar atau sudah basi), serta kesempatan memilih pakan yang lain.
Pemberian pakan seimbang dan diet yang bervariasi akan memainkan peran utama dalam mendukung burung peliharaan untuk hidup lama dan sehat (HS’2024).
Sumber:
Manfaat Nutrisi Bagi Performa Burung Kicauan/ J. Daryatmo dan B. P. Widiarso. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/20459