Rabu 29 Maret 2023 bertempat di Ruang rapat 2C Gedung Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian berlangsung acara Forum Group Discusion (FGD) untuk Penyusunan Grand Design Literasi Pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran dalam penyusunan konsep literasi pertanian yang diwujudkan dalam bentuk Grand Design Literasi Pertanian.
Grand Design bertujuan untuk memberikan arah kebijakan pelaksanaan selama kurun waktu tertentu secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan. Grand design merupakan gambaran umum secara menyeluruh tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian dan keterkaitan antara kegiatan, sub-kegiatan dengan program-program yang telah ditetapkan. Grand design literasi pertanian sebagai rencana induk memuat konsep literasi pertanian, arah kebijakan, tujuan dan sasaran tahunan (roadmap) serta cara penilaian indeks literasi pertanian menjadi sebuah kebutuhan bagi PUSTAKA.
FGD dihadiri oleh Koordinator dan Subkoordinator serta pejabat fungsional lingkup PUSTAKA, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan – Kementerian Desa PDTT, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, serta Yayasan Budaya Hanjuang Bodas. Acara dibuka oleh Kepala Bagian Umum, Akhmad Syaikhu. Beliau mengapresiasi peserta dan berharap kegiatan ini dapat memberi masukan untuk penyempurnaan Grand Design Literasi Pertanian. Pelaksanaan diskusi dimoderatori oleh Koordinator Literasi Ifan Muttaqin. Narasumber, Prof. Sumardjo memaparkan mengenai konsep dan pengembangan literasi pertanian serta sinergitas dan implementasi literasi pertanian di lingkup Kementerian Pertanian. Grand Design untuk penguatan perpustakaan pertanian dan literasi pertanian meliputi pengembangan koleksi, peningkatan akses, smart library serta kolaborasi dijabarkan dengan detail berikut contoh penerapan di lapang.
Masukan dari peserta sangat bervariasi. Penyuluh, birokrat dan juga budayawan banyak memberi masukan dan memaparkan pelaksanaan literasi sesuai dengan kondisi di lapangan. Saran dan masukan akan dijadikan acuan untuk penyempurnaan naskah Grand design Literasi Pertanian. (JA)