Beberapa pekan terakhir Indonesia dihebohkan dengan berita penyebaran Virus Corona (Covid-19). Banyak instansi dan perusahaan yang memberlakukan Work Form Home (WFH), bahkan dunia Pendidikan pun memberlakukan belajar di rumah. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian telah menutup sementara semua unit layanan tatap muka seperti di perpustakaan dan pengetahuan pertanian digital (P3D) Jl. A. Yani 70, Pusat Perpustakaan Pertanian di Juanda 20, Museum Tanah dan Pertanian di Juanda 98, serta Laboratorium Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial di Darmaga. Namun demikian, layanan perpustakaan digital tetap dapat diakses oleh para pengguna.
Salah satu layanan perpustakaan digital andalan Kementerian Pertanian yang menjadi aplikasi favorit pengguna adalah Repository Pertanian. Jumlah pengguna bulan ini saja sampai dengan tanggal 25 Maret 2020 sebanyak 75.537 penguna, jauh melebihi jumlah pengguna bulan lalu yang hanya tercatat 52.494 pengguna.
Pada tahun 2018 Repository Pertanian hadir dengan wajah baru dan terus disempurnakan dan kini tampil dengan dashboard kekinian. Semakin hari trafik pengguna semakin meningkat. Saat ini telah tersedia 7.586 koleksi perpustakaan digital yang dapat diakses setiap saat secara online dengan semangat "library comes to you". Untuk menambah konten repository agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna, PUSTAKA berkolaborasi dengan pustakawan lingkup Kementerian Pertanian untuk menghimpun publikasi terbitan UK/UPT melalui aplikasi Repository Pertanian.
Untuk membantu pustakawan lingkup Kementerian Pertanian dalam menambah konten, Tim PUSTAKA telah membuat panduan teknis untuk tata kelola publikasi Kementerian Pertanian dalam repository pertanian. Dengan adanya pandemi Covid-19, pelaksanaan sosialisasi tata kelola Repository Pertanian tidak dapat dilakukan dengan tatap muka dan digantikan dengan menggelar Virtual Literacy (VL) menggunakan fasilitas OViral (open virtual literacy).
Kegiatan VL digelar pada 26 Maret 2020 dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dihadiri oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari dengan narasumber VL adalah Rahman Sujatman, tim TI PUSTAKA dengan moderator Penny Ismiati Iskak, Pustakawan Madya PUSTAKA dan diikuti oleh 12 node yang berasal dari BPTP Papua, BPTP Papua Barat, BPTP Maluku, BPTP Maluku Utara, Polbangtan Manokwari, BPTP Sultra, BPTP Aceh, BPTP Sulsel, BVet Maros, BPP Lampung, BPTP Lampung, dan Lolitkambing Sumut.
Pada sesi kedua narasumber VL adalah Rahman Sujatman, tim TI PUSTAKA dengan moderator Heryati Suryantini, Pustakawan Madya PUSTAKA dan diikuti oleh 9 node yang berasal dari BPTP Banten, BPTP Jabar, BBPP Lembang, PSEKP, Balitvet, BB Biogen, BPKH Cinagara, PPMKP, dan Balitbangtan.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti VL dan terlihat aktif bertanya. Salah satu peserta menanyakan bagaimana jika menambahkan Karya Tulis Ilmiah yang bekerjasama dengan pihak lain. Kepala PUSTAKA menanggapi bahwa semua konten hasil karya staf Kementerian Pertanian dapat diupload di Repository Pertanian, termasuk hadil kerjasama dengan para stakeholders
Hal ini mengingat repository pertanian merupakan salah satu media Kementerian Pertanian dalam mendokumentasikan publikasi pertanian sekaligus menyebarkan teknologi pertanian kepada masyarakat khususnya penyuluh dan petani. Selanjutnya Rahman Sujatman menambahkan pada dasarnya seluruh hasil karya peneliti Kementerian Pertanian dapat diupload di repository namun jika bekerjasama pihak lain harus ada kesepakatan kedua belah pihak. Apabila memang sudah diupload oleh stakeholders terkait tetap akan muncul apabila dicari melalui Indonesia One Search.
Sahabat yang ingin mengunjungi perpustakaan digital Kementerian Pertanian silahkan mengunjungi http://pustaka.setjen.pertanian.go.id/ ada banyak informasi menarik yang bermanfaat di dalamnya.