Bawang merah merupakan salah satu bumbu dapur yang setiap hari dimasak dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tidak banyak yang mengetahui bagaimana bawang merah ditanam dan jenis bawang merah apa saja yang sering dikonsumsi. “Apa kendala yang dihadapi petani dalam membudi dayakan bawang merah?” Kalimat tersebut diutarakan Ifan Muttaqien sebagai host acara Virtual Literacy Agriculture in Action dengan tema ”Tanam Bawang Merah di Lahan Sub Optimal”. Acara diselenggarakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2022. Pengalaman petani bertanam bawang merah di lahan masam dihadirkan secara live dari Belitung Timur.
Narasumber, Dr. Joko Pinilih, menjelaskan kajian teoritisnya tentang tanaman bawang merah. ”Dalam pembudidayaan bawang merah diperlukan pemilihan lokasi, varietas, penyiapan lahan dan pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama penyakit, panen, pascapanen,” tegasnya. Joko menjelaskan secara detail tahapan budi daya mulai dari pemilihan lokasi sampai tahap pascapanen.
Reportase secara langsung di lapangan dipandu Shinta Octaviani di Desa Jangkang Kabupaten Belitung Timur. Live report dari Negeri Laskar Pelangi ini mengulas pengalaman Sukirno, seorang petani dan Suwarno, petugas penyuluh dalam budi daya bawang merah. Imam Nursahi dari Bangka Tengah, petani bawang merah juga mengutarakan pengalaman budi daya bawang merah pada tanah dengan zat asam sangat tinggi. Kondisi tersebut disiasati dengan memberikan kapur yang banyak (2 t/ha) pada tanah yang sebelumnya sudah dibajak. Selanjunya memberikan bakteri dekomposer dan pupuk buatan 4 t/ha dan dibiarkan selama 3 hari.
Eni Kustanti dari lokasi acara di Kabupaten Belitung memandu acara tanya jawab. Pertanyaan dari peserta beragam dan dijawab secara lugas oleh narasumber. Selain pertanyaan langsung, pertanyaan dari kolom chat juga dijawab secara langsung oleh narasumber. (Johanes)