Bagaimana menuangkan ide untuk membuat sebuah kajian di bidang perpustakaan? pertanyaan itulah yang kerap kali muncul bagi para pustakawan ketika hendak membuat sebuah kajian tersebut. Untuk meningkatkan kompetensi para pustakawan dalam membuat sebuah kajian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menggelar Knowledge Sharing bertema "Tips dan Trik Membuat Kajian Perpustakaan" pada Kamis, 18 Maret 2021 melalui Open Virtual Literacy Room.
Pertemuan ini dibuka oleh Kepala PUSTAKA, Abdul Basit dalam sambutannya menjelaskan bahwa knowledge sharing ini merupakan salah satu upaya pembinaan pejabat fungsional pustakawan dan pengelola perpustakaan, utamanya lingkup Kementan. Menurutnya kajian perpustakaan merupakan salah satu pengembangan sistem kepustakawanan. Selanjutnya ia menambahkan bahwa peningkatan kemampuan membuat sebuah kajian kepustakawanan harus bermuara pada pembuatan karya tulis yang merupakan unsur utama bagi fungsional pustakawan. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kinerja dan kapasitas pustakawan.
Acara tersebut menghadirkan narasumber Pustakawan Muda Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI, Wahid Nashihuddin. Pada kesempatan tersebut Wahid berbagi pengalaman tentang menulis. Menurutnya seorang pustakawan harus kreatif, berimajinasi tinggi, memiliki ide, serta inspiratif.
Wahid membagi tips bagaimana membuat sebuah kajian. Tips yang pertama seorang pustakawan harus memahami karya tulis ilmiah (KTI). Tips yang kedua adalah memahami proses penelitian. Tips yang ketiga adalah memahami teknik penulisan. Selanjutnya tips yang keempat adalah memahami pendekatan penelitian dan tips yang kelima adalah memamahi alur berpikir teoritis dan praktis “Logic of Science”
Sementara itu Kepala Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin, Ahmad Syawqi yang merupakan narasumber berikutnya menjelaskan bagaimana membuat kajian opini dimedia massa. Suawqi mengungkapkan bahwa opini merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, berisi pandangan atau pendapat pribadi seseorang (pemikiran kritis) penulis terhadap masalah aktual yang tengah berkembang di masyarakat, meski tetap boleh mencantumkan data atau fakta sebagai bahan tulisan.
Syawqi juga membagi tips dan trik tahap-tahap dalam membuat tulisan opini di media massa. Tahap pertama adalah mencari ide, menentukan topik tulisan kemudian membuat kerangka (outline) karangan. Tahap selanjutnya mengumpulkan sumber referensi dilanjutkan dengan mulai membuat tulisan. Tahap terakhir adalah lakukan koreksi dan kirimkan ke media massa. (Reporter Mustika Sinuraya/Editor Shinta)