Sebagai upaya mendukung program Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi pangan, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) menggelar rapat koordinasi pada 13-14 Juni 2024. Rapat dihadiri oleh perwakilan kabupaten yang menjadi tanggung jawab PUSTAKA dan bertujuan untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan produksi padi melalui Program Pengembangan Area Tanam (PAT) dengan pompanisasi dan pengelolaan pelaporan data PAT melalui Pompanisasi. Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan dapat menggenjot produksi padi, meskipun dihadapkan pada tantangan kekeringan dan kendala teknis lainnya. Melalui sinergi berbagai pihak, target peningkatan produksi padi nasional diharapkan dapat tercapai.
Rapat yang digelar di kantor PUSTAKA dibuka oleh Kepala PUSTAKA, Muchlis. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran PUSTAKA dalam membangun peradaban pertanian di Indonesia.
"PUSTAKA dikembangkan oleh Belanda sebagai cikal bakal perpustakaan pertanian dan titik membangun peradaban pertanian di Indonesia adalah di sini," ungkapnya.
Selain itu, Muchlis mengapresiasi distribusi pompa yang telah dilakukan dan berharap pompa yang terdistribusi melalui refocusing sudah termanfaatkan oleh petani. Ia juga menekankan bahwa beberapa waktu lalu tim PUSTAKA telah meninjau distribusi pompa dan melihat langsung progres penerapannya.
"Progres penerapan bantuan pompa terus berjalan. Kendala-kendala yang dihadapi sudah didiskusikan sehingga bisa menjadi ajang berbagi solusi," ungkapnya.
Dalam ini juga dibahas progres capaian program PAT di berbagai daerah. Sampai dengan 12 Juni 2024, Kabupaten Ciamis telah mencapai 57% dari target, Pangandaran 51%, Banyumas 43%, dan Cilacap 12%. Perluasan areal tanam di Jawa Barat mencapai 63,21%, sementara Jawa Tengah 46,94%, keduanya berada di zona hijau dan menduduki posisi pertama dan kedua.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa, melaporkan bahwa Banyumas menempati posisi ke-12 dengan target 3.524 ha sesuai dengan target dari Kementan. Jaka Budi Santoso juga menyatakan apresiasinya atas kebijakan penambahan anggaran untuk menjangkau area yang belum mendapatkan bantuan pompa.
"Ada beberapa daerah, seperti Somagede yang membutuhkan pompa dengan daya dorong lebih tinggi. Kami berupaya mempertahankan Indeks Pertanaman (IP) sampai September," jelas Jaka.
Dandim Komando Distrik Militer 0701/Banyumas, Mayor Inf. Ahmad Rofik Alfian, menyebutkan bahwa bantuan pompa sudah didistribusikan, meski belum terpakai secara optimal karena debit air masih mencukupi. Solusi sementara yang diambil adalah mengajukan pinjam pakai brigade dinas pompa ukuran 3 inci untuk mengatasi masalah selang hisap yang kurang panjang.
Selanjutnya, Dede Sudiyanto mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap melaporkan bahwa dukungan 251 unit pompa, dengan rincian brigade Kodim 48 unit, brigade Kabupaten Cilacap 87 unit, dan kelompok tani 116 unit.
Perwakilan Dandim Komando Distrik Militer 0703/Cilacap, Saeroji menegaskan komitmen mereka untuk mendukung program Kementan meskipun sumber air terbatas.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan mengungkapkan bahwa bantuan 40 unit pompa sudah terealisasi dan diserahkan kepada kelompok tani.
Melengkapi laporan, Dandim Komando Distrik Militer 0613 Pangandaran, Indra Mardianto Subroto melaporkan bahwa dari 282 unit pompa eksisting, 150 unit sudah terpakai karena curah hujan masih tinggi. Sedangkan pompa yang baru, dari 80 unit, sebanyak 64 unit telah didistribusikan ke kelompok tani dan 16 unit disimpan di gudang dinas pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, S.P., M.Si. mengungkap bahwa di wilayahnya belum ada penambahan realisasi untuk kegiatan pompanisasi di bulan Juni karena kondisi debit air di lapangan tercukupi.
“Curah hujan yang masih tinggi di wilayah kami menyebabkan belum ada petani yang memanfaatkan pompa air,” terangnya.
Selanjutnya, Slamet Budi Wibowo menambahkan bahwa realisasi untuk padi gogo, di bulan Juni seluas 5 Ha berada di Kecamatan Cihaurbeuti dengan status telah ditanam.
Kemudian, Dandim Komando Distrik Militer 0613 Ciamis, Afiid Cahyono mengungkapkan bahwa telah menerima 80 unit bantuan pompa baru. Pompa tersebut telah didistribusikan ke Poktan 64. Sedangkan 16 unit pompa yang diterima tanggal 31 Mei 2024 disimpan di Gudang Distan Kabupaten Ciamis. Ia juga mengungkapkan bahwa sawah tadah hujan saat ini sudah digarap dengan pengairan air hujan.
“Percepatan area tanam (PAT) sawah tadah hujan saat ini sebagian sudah digarap dan ditanami dengan menggunakan pengairan air hujan karena masih mencukupi,” ungkapnya. (SNT/Edit SS)