Tanaman klengkeng yang biasa dikenal dengan julukan si mungil manis ini dapat tumbuh di pH sekitar 5,5-6,5. Curah hujan 2500-3000 mm per tahun dengan penyebaran merata sepanjang tahun. Selain itu tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh. Suhu optimum untuk pertumbuhan lengkeng berkisar 20-33oC dengan kelembaban udara relatif 65-90%. Tanaman ini menyukai tanah gembur, lapisan tanah tebal, dapat mengikat air dengan baik. Jenis tanah andosol, vertisol, latosol, atau tanah laterit.
Di dataran tinggi varietas lengkeng yang banyak dikembangkan adalah Kopyor dan Batu sedangkan di dataran rendah yang dikembangkan adalah Pingpong, Diamond River dan Itoh. Kelebihan varietas ini adalah daya adaptasi yang luas dan umurnya yang genjah, dari cangkokan atau sambung pucuk dapat berbuah pada umur 8-12 bulan sedangkan dari biji dapat berbuah pada umur 2-3 tahun.
Pemangkasan tanaman yang belum berbuah harus dilakukan pada awal musim hujan. Dua minggu sebelum pemangkasan, dilakukan pemupukan agar pertumbuhan tanaman baik. Bagian yang dipangkas adalah cabang-cabang air yang tumbuh liar, rusak atau sakit, tumbuh bersinggungan dengan cabang lain, tumbuh membalik ke arah dalam, dan tumbuh ke arah bawah.
Pangkas peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua dimana cabang atau rantingnya tidak subur, tidak segar, dan produksinya sudah sangat menurun. Pemangkasan peremajaan ini dilakukan pada awal musim hujan dan dua minggu sebelumnya dilakukan pemupukan. Pemangkasan ini dilakukan sampai pada ujung cabang sekunder. Pemangkasan pere-majaan hanya bisa dilakukan sekali saja karena jika lebih dari sekali, dapat menurunkan hasil.
Hama lain yang ditemukan pada lengkeng antara lain tungau Erinosa, scales, lalat buah, aphids, penggerek batang, ulat pemakan daun, ulat pemakan bunga, mealy bug, fruit spotting bug, elephant beetles dan fruit piercing moth dan tikus.
Hama penting yang menyerang pada musim pembuahan adalah kelelawar. Untuk menghindari serangan kelelawar dilakukan pemberongsongan buah dengan anyaman dari bambu. Cara lain dengan membuat jaring pengaman di sekitar kebun/di atas tanaman, tetapi metode tersebut sangat mahal.Penyakit yang ditemukan pada lengkeng adalah jamur upas, akar putih, akar hitam, bercak daun dan busuk akar.
Pengendalian tanaman yang terkena jamur dilakukan dengan memangkas ranting yang sakit serta menyemprot dengan fungisida, sedangkan untuk penyakit akar pengen-dalian dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit dan kemudian membakarnya. Selain itu pencegahan penyakit juga diperlukan dengan cara menjaga sanitasi kebun. (Puslitbang Hortikultura)