Museum Pertanian dalam beberapa waktu ke depan akan segera softlaunching. Bebagai persiapan sudah dilakukan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pembangunan museum tersebut, untuk melihat sejauh mana perkembangannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyempatkan diri untuk mengunjungi kompleks Museum Tanah dan Pertanian pada 28 Febuari 2019.
Didampingi oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati beserta pejabat eselon III dan IV lingkup Pustaka, Syukur mengelilingi area gedung C dan D yang nantinya akan menjadi Museum Pertanian, dalam kunjungannya Syukur mengatakan bahwa untuk pengembangan ke depan, panel dalam museum diusahakan bisa berkonsep gambar multimedia hidup (digital).
Kemudian syukur berpesan agar diorama sawah yang dilengkapi dengan bajak dan kerbau serta mokaf tanaman pangan agar diusahakan mirip dengan aslinya, “untuk diorama sawah sudah mirip” ujarnya. "Generasi muda mungkin tidak mengetahui bahwa pertanian tempo dulu menggunakan bantuan tenaga ternak untuk membajak sawah, hal ini penting untuk diketahui generasi muda, jika tidak bajak akan punah dan hilang dari sejarah pertanian tempo dulu,” ujarnya.
Kemudian ia menyarankan agar Pustaka mensosialisasikan keberadaan Museum Tanah dan Pertanian dengan mengundang seluruh kepala sekolah serta kampus se-Bogor. Dalam kesempatan tersebut Syukur juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Perpustakaan Digital yang di kelola Pustaka Kementerian Pertanian di Jalan Ahmad Yani, Bogor. Syukur berpesan agar layanan perpustakaan digital dapat menentukan target pengunjung serta konsep perpustakaan dapat dibuat senyaman mungkin.
Ia juga berpesan agar fasilitas penelusuran informasi dan jurnal ditambah, dilengkapi dengan tempat ibadah dan halaman parkir yang nyaman, serta cafe yang nyaman untuk bersantai. Selain itu Pustaka juga bisa menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dan CSR perusahaan swasta, setelah itu syukur mengunjungi Taman Baca Pustaka Dramaga, ia menyarankan agar Taman Baca Pustaka dapat dijadikan model kerjasama dengan mahasiswa IPB, “mereka dapat memanfaatkan fasilitas Taman Baca untuk dijadikan posko untuk penyuluhan pada masyarakat sekitar seperti KRPL atau peningkatan gizi masyarakat.