Museum Tanah dan Pertanian sudah hampir selesai dengan kerjasama tim Pustaka, meski belum sempurna namun kesempurnaan tersebut semoga menjadi milestone, ke depan akan di lakukan perbaikan, hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati pada persiapan Launching Museum 25 Maret 2019.
Kemudian Leli mengatakan bahwa secepatnya museum harus dikekola dengan baik. Tantangan berat adalah pengelolaannya, untuk mencari pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. "Pustaka sudah bekerjasama dengan Biro Kerjasama Luar Negeri (KLN) Kementerian Pertanian, tindak lanjutnya nanti KLN akan mengundang lembaga atau asosiasi international".
Lebih lanjut Leli mengatakan bahwa untuk menarik pengunjung, Pustaka akan bekerjasama dengan instansi lain untuk mempromosikan museum ke depan, tidak lupa Leli manyampaikan agar Tim Pustaka untuk membuat ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi.
"Apapun bentuk kontribusi yang diberikan kepada museum baik berupa objek, gagasan dan saran harus didata dan dicatat. Untuk artefak atau objek sekecil apapun harus akuntable dan dicatat dalam Simak BMN," ujarnya.
"Ini bukan tugas mudah tetapi yakin Pustaka bisa melaksanakannya," tambahnya. "Target akhir Maret harus selesai" ujarnya. "Pada awal April harus fokus pada pepustakaan digital yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani. Ada 2 gedung yang akan di fungsikan." Ungkapnya.
Leli mengatakan bahwa setelah museum selesai harus segera membuat roadmap dan grand design untuk pepustakaan digital. "Ada tugas yang lebih berat agar perpustakaan digital dapat diminati." Ujarnya