Judul Buku : Ekonomi hortikultura
Penulis : Muhammad Firdaus
Editor : Muhammad Ihsan
Kolasi : xiv, 146 p.: ill.; 22,5 cm
Cetakan : Cetakan pertama, Juni 2015
Penerbitan : Bogor : IPB Press, 2015
ISBN : 978-979-493-825-6
Ringkasan isi buku :
Sektor pertanian memiliki peran besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti. Buku ini mengaitkan aspek ekonomi dengan komoditas hortikultura nasional. Pembahasan dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya hortikultura dalam pembangunan Indonesia yang meliputi kebijakan pembangunan pertanian, pengertian ekonomi dalam pengembangan hortikultura serta tantangan dalam pengembangan industri hortikultura. Hortikultura terdiri dari empat kelompok komoditas yaitu buah-buahan, sayuran, tanaman obat (biofarmaka), dan tanaman hias atau florikultur.
Selanjutnya penulis menerangkan mengenai permintaan hortikultura pada pasar domestik dan global dalam tiga sub bab. Pada sub bab pertama, karakteristik konsumsi hortikultura di negara maju dan berkembang dijelaskan. Ternyata konsumsi hortikultura di Indonesia masih relatif rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan konsumsi hortikultura antara negara berkembang dan negara maju dijelaskan dalam sub bab kedua (determinan konsumsi hortikultura), diantaranya pengetahuan gizi, daya beli pangan, demografi dan sosial. Sub bab ketiga tentang pembahasan perilaku konsumen hortikultura yang dilihat dari hasil penelitian.
Bab ketiga menjelaskan daya saing dan pemasaran hortikultura yang terdiri dari pembahasan kondisi pasokan hortikultura nasional, sistem dan efisiensi pemasaran hortikultura nasional, penetrasi hortikultura impor di pasar domestik dan posisi bersaing hortikultura Indonesia di pasar Internasional. Selama periode 2008-2012, produksi buah dan sayur secara umum mengalami peningkatan. Umumnya pemasaran hortikultura meniliki rantai distribusi yang panjang, sehingga sistem pemasaran seringkali tidak efisien. Komoditas sayuran yang banyak diimpor oleh Indonesia adalah bawang putih dan bawang merah. Komoditas buah-buahan yang banyak diimpor yaitu apel, jeruk mandarin, pir dan anggur. Secara normatif bagaimana daya saing buah nasional sudah banyak dibicarakaan, tetapi secara kuantitaif belum dikemukakan. Daya saing secara langsung terkait manajemen jaminan mutu, tetapi secara konseptual dan praktik belum dinilai baik.
Bab terakhir membahas strategi peningkatan produktivitas industri hortikultura Indonesia melalui Sistem Informasi Kelayakan Usaha Hortikultura (SIKUH), rekayasa pemasaran dalam industri hortikultura nasional, model on the plant basis, dan pengembangan produk olahan.
Kelebihan buku ini yaitu pembahasan dilengkapi dengan data-data hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan baik dalm bentuk tabel maupun gambar. Dilengkapi juga cerita tentang sosok yang sukses mengembangkan hortikultura.
Kekurangan dari buku ini, bahasa yang digunakan terlalu ilmiah, sehingga membutuhkan konsentrasi lebih jika ingin membacanya.
Buku ini cocok dibaca para pengambil kebijakan di bidang hortikultura, peneliti, dosen, mahasiswa serta pengamat ekonomi pertanian.