Sampah kerap identik dengan sesuatu yang tidak berguna, bau, kotor, tempat sarang penyakit dan menjijikan. Padahal sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna dan mendatangkan nilai ekonomis yang tinggi. Kesuksesan warga Perumahan Mutiara Bogor Raya khususnya para ibu dalam mengelola sampah yang bernilai ekonomi diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas, khususnya petani dalam pengelolaan pertanian dengan memanfaatkan limbah sampah menjadi magot dan kasgot.
Sulistyowati sebagai pengawas lapangan membagikan pengalamannya dalam budidaya magot dalam tayangan Agriculture Live in Action, pada Selasa, 16 Mei 2023. Disampaikan bahwa budidaya magot dapat membantu mengatasi permasalahan seputar sampah, karena magot mampu menguraikan sampah, magot hidup dengan cara memakan limbah organik. Kemampuan magot dalam menguraikan sampah terbilang cepat, dikarenakan magot termasuk serangga yang cukup rakus dalam memakan makanannya sehingga cepat dalam menguraikan sampah organik. Dibandingkan dengan mikroba lain, magot lebih cepat menguraikan sampah.
Budidaya magot dapat dilakukan oleh siapapun. Potensi yang dapat dikembangkan cukup menggiurkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi, laku dijual 10.000 per kilo, kebutuhan 1 ton namun baru bisa terpenuhi 200 kg. Selain itu budi daya magot biayanya murah dan ramah lingkungan.
Sarijaya Antonius peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), sebagai narasumber menyampaikan proses biokonversi limbah-limbah organik oleh magot, serta kelebihan dan kekurangan magot sebagai pakan ternak. Dijelaskan juga kasgot sebagai media magot juga bermanfaat sebagai pupuk organik yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh, mengandung protein & peptida , dan asam humat, serta kandungan nutrisi lainnya.
Kasgot atau bekas belatung magot dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik dalam pertanian karena memiliki unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara tersebut bisa membuat pertanian beradaptasi dengan adanya perubahan iklim, menjaga kesuburan tanah, dan melindungi persediaan air. Penggunaan bahan-bahan organik seperti ini semakin didorong sebagai inovasi dan teknologi untuk mencapai pertanian berkelanjutan. Pemanfaatan kasgot bisa menjadi solusi bagi petani yang bergantung pada pupuk kimia. Para petani bisa membuat pupuk sendiri yang lebih ramah lingkungan.
Peserta zoom sebanyak 130 orang, sangat antusias bertanya terkait pengelolaan sampah menjadi magot dan kasgot, dan peserta youtube sebanyak 30 orang. (Rep/Sutarsyah/Edit TP)