Sebagai institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian berusaha meningkatkan kualitas layanan melalui kegiatan knowledge sharing yang di gelar pada 15 Juli 2019 di ruang rapat Pustaka.
Knowledge sharing kali ini mengangkat tema mengenai pelayanan prima. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para pegawai dapat meningkatkan kemampuan dalam melayani masyarakat.
Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Pustaka merupakan institusi yang memberikan pelayanan wisata dan edukasi.
Sebagai institusi yang mengelola perpustakaan dan museum, Leli berpesan kepada seluruh pegawainya agar bekerja dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Kemudian Ia menginstruksikan agar semua pegawai melakukan pelayanan terbaik.
Sementara itu, Manager Akademik Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor, Arion Praja Silalahi yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa seorang pelayan publik harus melakukan pelayanan prima.
"Pelayanan tersebut diantaranya meliputi penampilan, serta cara berkomunikasi baik verbal maupun non verbal, seperti bagaimana seseorang tampil semenarik mungkin dengan cara berhias diri namun tidak berlebihan, kemudian cara menyambut pengunjung, serta bagaimana cara menerima telpon." Jelas Arion.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor. Seruni, dalam paparannya Seruni memaparkan bahwa ada tiga hal dasar komponen pariwisata, yang pertama adalah atraksi, kemudian fasilitas serta aksesibilitas.
Lebih lanjut Seruni menjelaskan bahwa atraksi merupakan daya tarik sebuah destinasi wisata, selanjutnya destinasi wisata juga harus melengkapi fasilitas agar pengunjung mendapat kemudahan, seperti tempat ibadah, cafe, toilet dan lain-lain. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah cara menuju destinasi wisata atau aksesibilitas, pengelola harus memperhatikan kemudahan transportasi menuju tempat wisatanya.
Kemudian Seruni menambahkan bahwa ada tujuh unsur atau yang dikenal dengan istilah sapta pesona yang penting dalam pengelolaaan destinasi wisata yaitu, bagaimana sebuah lokasi wisata aman bebas dari rasa takut, kemudian tertib yaitu menerapkan budaya antri bagi pengunjungnya, selanjutnya bersih sejuk indah, ramah dan dapat menjadi kenangan.