Dalam rangka memperingati HUT Perpustakaan Nasional ke-37 tahun 2017, Perpustakaan Nasional RI kembali mengadakan Perpusnas Expo 2017. Tema HUT tahun ini adalah Library, Literacy & Culture. Expo digelar pada tanggal 15-19 Mei 2017, mulai pukul 09.00-16.00 Wib di Perpustakaan Nasional RI
Perpusnas Expo 2017 diisi dengan serangkaian pameran perpustakaan, pameran multiproduk, lomba-lomba edukatif, festival kuliner, sepekan nonton bareng film gratis, pasar buku sastra. Ada juga talkshow literasi "Ngopi Bareng", talkshow buku novel surat kecil dari surga bersama Kirana Kejora dan buku perpustakaan pelangi bersama Nila Tanzil serta panggung kreativitas dan hiburan.
Pameran dibuka oleh Drs Syarif Bando, MM selaku Kepala Perpustakaan Nasional dan didampingi Drs Dedi Junaidi MSc (Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional). Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan bahwa Perpustakaan merupakan sarana menyampaikan informasi ditengah era informasi dituntut untuk aktif dan iklusif. Peranannya tidak lagi berpusat sebagai pusat penyimpanan dan pendokumentasian sumber informasi melainkan sebagai agen perubahan ditengah masyarakat.
Kepala Perpusnas juga menyampaikan betapa pentingnya perpustakaan dalam menjaga dan melestarikan suatu peradaban. Masyarakat bukan masyarakat yang berbudaya baca rendah. �Melainkan hanya ketersediaan bahan bacaan saja yang kurang,� terang Muh. Syarif Bando saat membuka Perpusnas Expo 2017. Di samping ketersediaan bahan bacaan yang kurang, karakteristik demografi Indonesia juga menjadi kendala kenapa minat baca masyarakat begitu rendah.
Membangun manusia seutuhnya bukan hanya membangun fisik tapi juga membangun peradaban. Peradaban dihasilkan melalui proses kerja keras, kreativitas dan inovasi tanpa henti. Perpustakaan sebagai penggerak perubahan memunculkan potensi perpustakaan yang tidak hanya sebagai pusat belajar tapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Perpustakaan harus menjadi aktor utama dalam menggerakkan perubahan. Koleksi yang dimiliki perpustakaan adalah kekayaan (aset) yang pemanfaatannya bisa dimaksimalkan oleh pemustaka dan masyarakat. �Keberadaan perpustakaan harus mampu menciptakan ruang-ruang kreatif, daya imajinasi yang luas, dan kemauan mengasah potensi diri,�
PUSTAKA berpartisipasi di pameran ini dengan stand yang menampilkan �iTani�. iTani adalah aplikasi perpustakaan digital berbasis android yang menggabungkan fitur membaca buku digital dan berinteraksi antar warga lewat fitur media social yang diatur yang dilengkapi dengan fitur social media dapat diakses secara online dan offline melalui tablet.
Materi lainnya yang dipamerkan yaitu, komik bergambar, cd tekhnologi pertanian, warta Litbang, leafleat tentang iTani dan publikasi lainnya . Begitu juga dibagikan secara gratis tas koran sebagai cindera mata dari Stand Pustaka.
Pengunjung umumnya dari kalangan mahasiswa, pelajar, guru, peneliti dan pegawai swasta dari lingkungan terdekat lokasi yaitu Jakarta dan ada beberapa pengunjung dari daerah Tanggerang dan sekitarnya. Pengunjung cukup antusias mengunjungi stand Pustaka terutama banyak yang mencari informasi mengenai cara bertanam hydroponic dan bertanam dilahan sempit.
Stand Pustaka dipadati pengunjung karena adanya �iTani� merupakan aplikasi baru yang sangat diminati terutama pengunjung yang ingin mencari informasi seluk beluk pertanian dengan mudah melalui smartphone, begitu juga pengunjung sangat antusias dengan materi komik bergambar dan CD Teknologi Pertanian terutama dari kalangan guru dan mahasiswa.