Salah satu bentuk transformasi layanan perpustakan yang dilakukan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian adalah layanan Perpustakaan Khusus Berbasis Inklusi Sosial (PKBIS). Melalui layanan tersebut, PUSTAKA menciptakan layanan yang bersifat proaktif, mendekat, memahami, merespon kebutuhan informasi, serta mengedukasi masyarakat melalui sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Penerjemahan dari text to context memungkinkan informasi yang diperoleh pengguna lebih bermanfaat karena dapat langsung diaplikasikan.
Pada tanggal 19-20 Juli 2022 diselenggarakan acara Workshop Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Surakarta. Workshop diikuti oleh 17 orang yang merupakan perwakilan daerah Surakarta, Klaten, dan Sukoharjo. Peserta berasal dari dinas pertanian, penyuluh, dan pengelola perpustakaan balai penyuluh pertanian, serta dinas arsip dan perpustakaan setempat.
Kepala PUSTAKA, Gunawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa “perpustakaan perlu bertransformasi dan PUSTAKA saat ini memiliki tiga program utama yaitu PKBIS, Smart Library dan Pertanian Press”. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Klaten menyambut baik kegiatan workshop PKBIS. “Harapannya melalui program PKBIS ini dapat bersinergi dan berkolaborasi antara PUSTAKA dengan dinas setempat untuk meningkatkan literasi dan mendukung program pertanian yang sedang dilaksanakan.”
Pengelola PKBIS Jatinom dan PKBIS Nguter dari PUSTAKA (Etty Andriaty, Riko Bintari Pertamasari, Bambang Winarko, dan Ifan Muttaqien) dan master trainer dari Dinas Kearsipan dan Peprustakaan Provinsi Jawa Tengah menjadi narasumber dalam workshop tersebut. Materi mencakup literasi, Program PKBIS PUSTAKA, Program PKBIS yang dilakukan di BPP, serta promosi layanan melalui media sosial. Paparan narasumber membantu peserta lebih memahami PKBIS, baik secara konsep maupun tujuannya. Peserta mampu membuat rencana kerja yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Rencana kerja yang disusun diharapkan dapat direalisasikan sehingga berdampak meningkatkan kesejahteraan melalui literasi pertanian.
Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan workshop dan mendukung untuk mengembangkan PKBIS di wilayahnya masing-masing. Jaka, Penyuluh dari Sukoharjo menyatakan, “bagi kami penyuluh, PKBIS adalah sesuatu yang baru, dan siap untuk mengembangkan di wilayah masing-masing melalui perpustakaan yang ada di BPP.” Jaka juga berharap informasi yang ada di perpustakaan BPP diupdate.