Sebagai perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) memiliki potensi sebagai sumber informasi pertanian bagi masyarakat. Agar lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat menjadi salah satu pilihan. Untuk mewujudkan hal tersebut PUSTAKA menggandeng Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas).
Pada 9 Juni 2021 bertempat di Perpusnas dilaksanakan pembahasan perjanjian kerjasama antara PUSTAKA dengan Perpusnas. Salah satu hal yang dibahas adalah terkait pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus. Saat ini Perpusnas telah mengembangkan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial, sehingga dapat disinergikan dengan program PUSTAKA dalam pengembangan perpustakaan inklusi sosial di wilayah yang memiliki potensi pertanian.
Fokus pembahasan kerjasama lainnya adalah dengan Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Hal ini dilakukan dalam rangka menambah koleksi bidang pertanian yang dapat dilayankan. Rangkaian terakhir pembahasan perjanjian kerjasama dengan Direktorat Standarisasi. Output yang diharapkan adalah untuk mempercepat akreditasi perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian.
Pada kesempatan tersebut hadir Kepala PUSTAKA, Abdul Basit yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa PUSTAKA sebagai perpustakaan khusus memiliki tanggung jawab untuk menunjang kinerja Kementerian Pertanian. Oleh karena itu PUSTAKA harus terus berupaya meningkatkan kinerja yang mampu mendorong tercapainya pembangunan pertanian.
(Reporter : Eni Kustanti/editor Shinta)