Leather leaf fern (Rumohra adiantiformis) merupakan tanaman hias daun yang populer di Indonesia. Daun tanaman ini umumnya digunakan sebagai pengisi (filler) pada rangkaian bunga. Daunnya berbentuk segitiga, berwarna hijau tua, mengilap, dan kesegarannya dapat bertahan 7-14 hari dalam vas. Di Indonesia, Leather leaf fern telah dibudidayakan secara komersial di berbagai daerah, karena mempunyai nilai yang tinggi, maka ketersediaan bibit berkualitas menjadi sangat penting.
Leather leaf fern umumnya diperbanyak dengan memisahkan rhizoma atau mengecambahkan spora. Pemisahan rhizoma menghasilkan bibit terbatas, sementara pengecambahan spora mampu menghasilkan bibit dalam jumlah banyak tetapi tidak seragam. Perbanyakan tanaman secara in vitro dapat menghasilkan bibit berkualitas dalam jumlah banyak.
Perbanyakan Leather leaf fern secara in vitro menggunakan rhizoma sebagai sumber eksplan. Cara ini merupakan salah satu teknologi perbanyakan massal dan menghasilkan bibit yang berkualitas. Pelaksanaannya dimulai dengan pemilihan dan pemeliharaan tanaman induk, pemanenan rhizoma, sterilisasi rhizoma, penyiapan dan penanaman rhizoma pada botol kultur yang berisi media inisiasi, subkultur tunas yang beregenerasi, perbanyakan tunas, pengakaran, dan aklimatisasi tanaman.
Informasi ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.35 No.5 Th. 2013. Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka. [if/mf/ebe]