Petani menggembalakan ternaknya sepanjang hari di ladang atau lahan penggembalaan umum untuk mendapatkan pakan. Cara tersebut menyebabkan ternak hanya memperoleh pakan berkualitas rendah. Pakan yang cukup dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan sapi potong. Banyak faktor yang memengaruhi kecukupan pakan, antara lain jenis pakan hijauan yang ditanam di lokasi pengembangan ternak, jumlah pakan yang dibutuhkan setiap ekor sapi, teknologi penyimpanan pakan untuk mengantisipasi kekurangan pakan pada musim kemarau, dan ketersediaan lahan penggembalaan sebagai sumber hijauan.
Terobosan baru diperlukan untuk menyediakan pakan yang berkualitas baik. Salah satunya adalah mengoptimalkan sumber daya pakan lokal yang ada (existing), seperti rumput lapangan, rumput gajah, daun gamal (Gliricidia sepiumi), jerami padi, jerami jagung, dan jerami kacang tanah. Upaya lainnya yaitu mengintroduksikan hijauan pakan rumput seperti Paspalum atratum, Mulato, Panicum maximum, dan Setaria sphacelata, serta jenis-jenis leguminosa seperti Clitoria ternatea, Centrosema pubescens, dan Stylosanthes guianensis.