Ujung tombak keberhasilan pembangunan pertanian salah satunya berada di pundak penyuluh. Penyuluh adalah orang yang diharapkan mampu memotivasi dan mengubah perilaku petani untuk lebih maju dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang efisien, ekonomis, ramah lingkungan, berdaya saing, berorientasi pasar dan mendukung ketahanan pangan keluarga. Untuk itulah penyuluh dituntut juga memiliki jiwa enterpreneur. Di samping itu, penyuluh juga harus memiliki kapasitas untuk menjembatani petani terhadap berbagai sumber informasi baik informasi teknologi maupun pasar pertanian. Penyuluh memiliki peran strategis ujung tombak literasi informasi pertanian. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kapasitas Aparatur bagi Tenaga Penyuluh Pertanian yang digelar di Cisarua, 6 Nopember 2019.
Kegiatan yang digelar meriah tersebut terselenggara atas kerjasama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Serang dengan Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Profesi (LP3) yang diikuti oleh 50 orang penyuluh pertanian se Kabupaten Serang. Kepala Bidang Perpustakaan, PUSTAKA, Riko Bintari yang turut hadir dalam acara tersebut mengajak penyuluh untuk turut mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial di wilayah binaan yang dapat menjadi tempat pemberdayaan masyarakat dalam pencarian informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. PUSTAKA akan membantu penyediaan informasi terkait pertanian melalui program PUSTAKA on the Spot.
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dalam penelusuran informasi online, pustakawan senior Juznia Andriani memberikan bimbingan literasi informasi pertanian digital. Juznia memperkenalkan situs-situs yang terkait dengan informasi pertanian dan strategi yang efektif, cepar dan valid cara penelusurannya. E_resources yang diperkenalkan diantaranya adalah Cyber Extension, Repository Publikasi Kementerian Pertanian, Simforta, dan jurnal online dari perguruan tinggi maupun organisasi pertanian. Penelusuran informasi pertanian berbasis android juga diperkenalkan seperti iTani, Takesi, MyAgri, dan SI KATAM Terpadu.