Menyebarkan informasi teknologi pertanian memang tidak mudah, apalagi jika materi penyebarannya berupa jurnal atau karangan ilmiah dengan bahasa yang sulit dimengerti oleh orang awam. Ini menjadi tantangan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dalam menyebarkan infomasi teknologi pertanian mendukung Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern serta mensejahterakan petani. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian saat menghadiri serah terima jabatan kepala PUSTAKA pada 5 Juni 2020 di kantor PUSTAKA, Jalan Ir. H Juanda No. 20 Bogor.
Dalam sambutannya ia mengungkapkan bahwa di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini PUSTAKA dituntut harus tetap menyebarkan informasi teknologi pertanian yang up to date dan dibutuhkan masyarakat serta sinkron dengan program Kementerian Pertanian dan Permasalahan di lapangan. “Segeralah sebarkan dan publikasikan hasil penelitian pertanian, tanpa ada penyebaran hanya akan jadi dokumen sebagai bahan pustaka,” ujarnya bersemangat. Selanjutnya terkait rolling pejabat eselon 2 ia mengungkapkan bahwa mutasi menjadi hal biasa dalam menjalankan tugas, siapapun harus siap ditugaskan dimanapun karena ASN adalah pelayan masyarakat. Kemudian ia menyampaikan bahwa ada 4 poin penting yang harus di lakukan oleh setiap ASN. Pertama adalah ASN perlu kerja yang terbaik karena bekerja dengan baik saja tidak cukup. Kedua adalah fokus sesuai dengan tupoksinya, untuk PUSTAKA fokuslah pada penyebaran teknologi pertanian. Ketiga adalah cepat, untuk bekerja cepat manfaatkanlah teknologi kemudian yang keempat adalah berorientasi hasil.
Kepala PUSTAKA yang baru, Abdul Basit berharap agar ke depan PUSTAKA menjadi lebih maju dan tidak boleh sama. “Untuk kegiatan perpustakaan sudah cukup menonjol, namun untuk penyebaran teknologi pertanian perlu mensinergikan kegiatan dengan program Kementerian Pertanian dengan memenuhi kebutuhan teknologi sesuai kebutuhan petani,” ujanya. Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa materi-materi yang akan disampaikan kepada petani harus dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Sementara itu Kepala PUSTAKA yang beralih tugas menjadi Sekretaris Direktur Jenderal Hortikultura Retno Sri Hartati Mulyandari mengapresiasi seluruh pegawai PUSTAKA yang selama ini telah menjadi tim yang kompak dan membantu dirinya sehingga banyak kegiatan yang telah dilakukan meski dalam waktu kurang dari satu tahun. Diantara kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan yang telah mendapat apresiasi dari pihak lain seperti, Akreditasi A untuk perpustakaan dari Perpustakaan Nasional; penobatan PUSTAKA sebagai institusi WBK; Pustaka terpilih sebagai pengelola KKP terbaik dari KPPN Bogor; terpilihnya Museum Tanah dan Pertanian sebagai peraih penghargaan Pelestari Terpuji 2019 d.h. KAPUK BOGOR AWARD; serta ditetapkannya MTP sebagai cagar Budaya Kota Bogor yang disampaikan oleh Walikota Bogor Bima Arya. Selanjutnya kegiatan lainnya adalah POS Tani dan dikembangkannya Taman Baca Dramaga Menjadi laboratorium perpustakaan pertanian berbasis inklusi sosial.