Nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) memiliki Peluang pengembangan yangterus meningkat, karena permintaan pasar cukup tinggi, potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan sangat luas dan meningkatnya daya beli masyarakat sejalan dengan kesadaran akan nilai gizi. Kendala utama dalam budidaya nenas adalah serangan penyakit layu (Pineapple Wilt Disease) Penyebabnya Virus (closterovirus) yang disebut dengan Pineapple mealybug wilt-associated viruses (PMWaV) atau virus yang hidup berasosiasi dengan hama kutu putih.
Daun berubah warna menjadi coklat kemerahan, selanjutnya berubah menjadi merah muda dengan ujung daun menggulung. Pada serangan parah, seluruh daun menjadi layu, mengering dan akhirnya tanaman mati, Pertumbuhan akar terhenti, akar membusuk dengan warna coklat sampai hitam. Terdapat koloni kutu putih pada perakaran, pada tanah di sekitar perakaran dan pada pangkal batang bahkan juga pada buah. Serangan penyakit menyebabkan lemahnya sistem perakaran sehingga mengganggu transportasi air dan nutrisi
Penyakit layu nenas ditularkan oleh kutu putih Dysmicoccus brevises Cockerell (Hemiptera: Pseudococcidae). Disamping sebagai penular penyakit atau vektor virus PMWaV, kutu putih juga merupakan hama utama pada tanaman nenas. Kutu hidup dalam dompolan/koloni (±20 ekor/koloni) pada perakaran dan pangkal batang. Saat populasi tinggi, hama ini hidup pada pangkal daun dan dasar buah.
Jarak jauh penyakit ini disebarkan oleh benih yang terinfeksi virus atau benih yang terkontaminasi kutu putih, sedangkan penyebaran jarakdekat atau antar tanaman/kebun peyebaran terjadi akibat perpindahan kutu putih atau vektor. Vektor dapat berpindah oleh angin yang menerbangkan nimfa, oleh migrasi semut api Solenopsis sp. (Hymenoptera: Formicidae) yang hidup bersimbiose dengan kutu putih D. brevises ataupun melalui alat-alat pertanian yang digunakan.(Sumber : Kementerian Pertanian-Balitbangtann-Puslitbanghorti)